Hamtramck, Kota Berpenduduk Mayoritas Muslim di Amerika Serikat yang Pemerintahannya Semua Muslim

PERUBAHAN BESAR telah terjadi di Amerika Serikat (AS). Jika selama ini para pendatang atau imigran, khususnya yang muslim, menjadi penduduk nomor tiga bahkan menjadi korban rasis, sekarang tidak lagi.

Hamtramck buktinya. Hamtramck menjadi kota pertama yang diketahui di Amerika Serikat (AS) dengan pemerintahan yang seluruhnya diisi Muslim. 

Menurut Dewan Urusan Publik Muslim, yang dilansir CNN, Senin (20/12/2021), mereka tidak memiliki catatan tentang pemerintahan semacam itu selain di Hamtramck. 

Dalam 99 tahun sejak pendiriannya, setiap wali kota Hamtramck adalah orang Amerika Polandia. Itu berakhir 2 Januari mendatang, di tahun ke-100 Hamtramck, ketika Amer Ghalib akan dilantik menjadi wali kota, bersama dengan dewan kota yang seluruhnya Muslim. 

Selama beberapa dekade, Hamtramck dikenal sebagai "Warsawa Kecil" Michigan, sebuah kota dengan hanya dua mil persegi berisi rumah dan pabrik yang padat, sangat jauh dari pusat kota Detroit. 

Kota Hamtramck di Amerika Serikat yang pemerintahannya semua muslim.(Foto:Detroitnews)

Kardinal Polandia Karol Wojtyla berkunjung sekali, pada tahun 1969, sebelum dia menjadi Paus Yohanes Paulus II. Patung Wojtyla, dengan tangan terentang, masih membayangi apa yang sekarang disebut Pope Park, di mana mural besar penari rakyat Polandia membentang hampir di seluruh blok kota. 

Wali kota terpilih Ghalib lahir di Yaman dan datang ke Amerika Serikat sendirian sebagai seorang pemuda, dengan secuil bahasa Inggris yang kacau. Dia sekarang berusia 42 tahun, bekerja di bidang medis dan sedang belajar untuk menjadi dokter. 

Masa kejayaan Hamtramck rupanya telah berlalu. Kota itu membusuk. Banyak pabrik telah tutup. Banyak orang Amerika Polandia generasi kedua dan ketiga telah pindah ke pinggiran kota Detroit dan sekitarnya dalam dua dekade terakhir. 

Imigran, sebagian besar dari Yaman dan Bangladesh, menggantikan mereka dan Hamtramck, kata penduduk setempat, sekarang mayoritas Muslim.

Editor : Sazili Mustofa