"Salah satunya saya akan klarifikasi dulu, ini kan tadinya mau klarifikasi sama orangnya, sama penulis beritanya. Kebetulan berita ini ada yang mengshare ke pihak Polsek Cisurupan, makanya saya langsung merapat ke polsek untuk klarifikasi. Kebetulan disini pihak polsek mau menelpon kepada wartawan yang memberitakannya, kebetulan gak bisa hadir katanya ada alasan hujan," jelas Ridwan.
Ia menegaskan, para narasumber yang tercantum dalam pemberitaan pun tidak pernah merasa ditemui dan dilakukan wawancara oleh awak media yang bersangkutan.
"Oh tidak ada, barusan sudah saya tanya, kebetulan sama pak Kanit Reskrim juga sudah ditanya, Itu tidak pernah (ada konfirmasi) kata Rofi, barusan lewat telepon sama Risma, kalo Risma itu dia tidak pernah (diwawancara), katanya sama wartawan yang mengupload berita tersebut tidak kenal dan tidak tau," tegasnya.
Sementara itu, salah satu perangkat desa yang tercantum dalam pemberitaan, Ropi Nurarof (30), ia mengaku bahwa dirinya tidak pernah bertemu dan tidak tau sama sekali dengan awak media yang mengupload berita tersebut.
"Tidak pernah, ya gak tau orangnya, enggak kenal, ketemu juga gak pernah," katanya.
Ia merasa dirinya difitnah dan merasa malu juga kepada Kades Situsari dan warga lainnya.
"Ya ngarasa difitnah, teu raos weh, isin ku pak lurah, isin ku sadayana. (Ya merasa difitnah, gak enak gitu, malu sama pak kades, malu sama semuanya," ujar Rofi.
Editor : ii Solihin