get app
inews
Aa Read Next : 6 Desa di Garut Ini Punya Pemandangan Alam Indah, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Pimpinan Daerah Nasiyatul Aisyiyah Garut Gelar Acara Forum Dengar Pendapat Terkait KIA

Selasa, 07 Februari 2023 | 15:18 WIB
header img
Forum Dengar Pendapat yang dilaksanakan di Gedung Dakwah PD Muhammadiyah Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. (Foto : ist)

GARUT, iNewsGarut.id – Pimpinan Daerah Nasiyatul Aisyiyah (PDNA) Garut, menggelar acara forum dengar pendapat terkait isu kesehatan ibu dan anak (KIA). Acara itu bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, didukung oleh Rise Foundation, yang dilaksanakan di Gedung Dakwah Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (6/2/2023).

Dalam kegiatan ini, PDNA Garut menghadirkan beberapa pemangku kebijakan seperti Perwakilan Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Kabupaten Garut, Suherman, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, dr. Maskut Farid, dan Kepala Bidang (Kabid) Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Garut, Asep Jawahir.

Sebanyak 45 peserta perwakilan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, remaja, ibu hamil dan bidan, hingga Tim Sakinah berdiskusi serta menyampaikan beberapa aspirasi dan unek-unek yang dimiliki kepada pemangku jabatan yang hadir dalam acara ini terkait dengan masalah KIA.

Perwakilan TPPD Kabupaten Garut, Suherman, mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh PDNA Garut ini, terlebih ia menilai jika penanganan masalah ibu hamil hingga bayi baru lahir ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab seluruh stakeholder yang ada.

Suherman beharap Forum Dengar Pendapat ini bisa terus berlanjut, guna mewujudkan Kabupaten Garut yang zero new stunting, dan zero Angka Kematian Ibu/Angka Kematian Bayi (AKI/AKB).

"Pemerintah sangat merespon kegiatan ini dan terus memberikan dukungan semaksimal mungkin sesuai dengan regulasi yang ada, (dan) harapannya tentu kita harapkan dengan adanya ini mampu mensosialisasikan kepada masyarakat, sehingga akhirnya (terwujud) zero AKI dan AKB, sehingga Kabupaten Garut nanti menjadi kabupaten yang sehat," ujar Suherman.

Menurut Kepala Dinkes Garut, dr. Maskut Farid, di mana kegiatan ini merupakan suatu usaha untuk membantu pemerintah dalam menangani masalah yang berkaitan dengan ibu hamil, stunting, hingga bayi-bayi yang baru lahir. Apalagi, Pemkab Garut saat ini sedang mengadakan sebuah gerakan guna memastikan semua ibu hamil di Kabupaten Garut harus terlayani dengan baik.

"Nah sehingga dengan adanya partisipasi dari semua pihak hari ini dari Nasiyatul Aisyiyah Ini sangat kami senang sekali, kami sangat terbuka dan nanti kita akan kembangkan lagi, mungkin sekarang di Muhammadiyah, nanti NU, kemana-mana yah, agar bareng-bareng, intinya adalah bagaimana membantu masyarakat ibu hamil yang sekarang lagi hamil nih, kalo tidak ada masalah ya nggak apa-apa lancar-lancar saja formal gak masalah, nah ketika ada masalah itulah yang harus kita usahakan (bantu)," imbuhnya.

Kadinkes Garut menekankan agar semua pihak memikirkan bagaimana intervensi yang dilakukan betul-betul menyentuh masyarakat.

"Nah ini ketika ada masalah inilah kita harus konsen, maka saya tekankan kita harus bagaimana how -nya bukan programnya, tapi bagaimana itu betul-betul menyentuh pada masyarakat-masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan," kata Maskut.

Di tempat yang sama, Ketua Departemen Sosial (Depsos) PDNA Garut, Rosi Siti Rahmawati, mengatakan salah satu tujuan dari acara ini adalah untuk memetakan berbagai macam persoalan dan tindakan yang telah dan akan dilakukan oleh masyarakat, yang diwakili oleh peserta dari berbagai kalangan terkait isu KIA di Kabupaten Garut.

"Makanya tantangannya apa kan dari mereka yang muncul selama mereka mendampingi masyarakat untuk konsen di isu KIA gitu ya, isu KIA ini kan nanti ada di isu stuntingnya dan di AKI/AKBnya dan lintas usia, jadi hari ini lebih ke me-mapping kan segala jenis persoalan, hambatannya apa, kemudian disampaikan direkomendasikan," kata Rosi.

"Harapannya antara masyarakat dengan pemerintah itu dekat gitu ya, jadi pemerintah membuat program-program itu yang memang dibutuhkan oleh masyarakat, dan masyarakat mengerjakan segala hal yang dia lakukan untuk isu KIA itu betul-betul memang nyambung sinergis dengan pemerintah gitu," tandasnya.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut