GARUT, iNewsGarut.id – Orang tua siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 13 Garut, keberatan dengan adanya sumbangan untuk pembangunan sarana ibadah/mesjid. Sumbangan yang bersifat wajib itu dinilai sangat memberatkan orang tua siswa.
Salah satu orang tua siswa, Yayat, mengatakan, kebijakan tersebut sangat memberatkan para orang tua, dirinya mengaku kesal karena setiap tahun wacana tersebut diusung pihak sekolah, namun proses pembangunan masjid tak kunjung selesai.
Yayat menyebut sumbangan untuk pembangunan Masjid itu sebesar Rp.2,5 Juta, dan itu diharuskan, "soalnya kan uang pembangunan itu semuanya seperti bangunan sekolah, semuanya itu hampir Rp.5 Miliar, tapi dibantu pemerintah katanya Rp.3 Miliar, sekurangnya yang Rp.2 Miliar itu dilimpahkan ke murid-murid, otomatis itu kan jadi beban ke para orang tua siswa,"ungkapnya kepada iNewsgarut.id. Rabu (8/2/2023).
Yayat menjelaskan, perihal tersebut disampaikan di dalam rapat, tadinya kan tidak ada pungutan pihak sekolah, "nah sekarang sudah semester, kok jadi ada pungutan, Ya memang keberatan buat orang tua murid,"ujarnya.
Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 13 Garut, Andang Purwoto, saat ditemui, membenarkan adanya perihal tersebut, menurutnya, bukan inisiatif dari pihak sekolah melainkan pihak komite, kata Andang, kebijakan tersebut dikarenakan tidak adanya bantuan dari Pemerintah untuk pembangunan Masjid tersebut, Ia sendiri membenarkan adanya sumbangan dari orang tua sebesar Rp.2,5 Juta.
Editor : ii Solihin