Ia menyampaikan, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya untuk menangani penyakit Difteri ini, mulai dari yang bergejala seperti Difteri, kemudian mensosialisasikan ke semua fasilitas kesehatan untuk bisa melakukan deteksi dini penyakit Difteri, hingga melakukan skrining terhadap masyarakat yang kontak erat dengan orang yang positif Difteri.
"Kemudian kita juga melakukan rujukan bagi yang positif bergejala, dan kemudian kita juga melakukan pemberian profilaksis bagi yang memang kontak erat seperti itu, dan juga memang ada yang di rumah yang isolasi mandiri yang tanpa gejala ya dewasa itu memang diberikan profilaksis, tapi memang dia memang harus isolasi mandiri, dan kemudian kita juga rencana akan melakukan imunisasi ya untuk 15 tahun ke bawah," paparnya.
Hingga saat ini, kata Leli, yang terkonfirmasi positif penyakit Difteri ada 7 orang, dimana 5 diantaranya sudah dirawat di rumah sakit. Ia menyebut ada beberapa gejala dari penyakit Difteri ini, seperti demam, nyeri tenggorokan, hingga kesulitan untuk menelan.
"Dan yang kalau sudah parah, itu adalah bisa menyebabkan infeksi pada otot jantung (atau) miokarditis, karenakan Difteri itu mengeluarkan bakteri, Difteri itu mengeluarkan racun yang bisa nanti yang paling berat adalah menyebabkan infeksi pada otot jantung yang disebut miokarditis," jelasnya.
Editor : ii Solihin