6 Fakta Menarik Gunung Papandayan Garut, Rekomendasi Destinasi Wisata Bagi Para Pendaki Pemula

GARUT, iNewsGarut.id – Fakta Menarik Gunung Papandayan Garut. Gunung ini merupakan salah satu gunung berapi strato yang menjadi destinasi wisata favorit bagi para pecinta pegunungan.

Secara geografis, Gunung Papandayan terletak di wilayah Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Gunung ini memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut dan memiliki beberapa kawah.

Baca Juga

3 Alasan Wajib Mendaki Gunung Papandayan, Cocok Bagi Pendaki Pemula

Banyak pendaki memilih Gunung Papandayan sebagai area pendakian karena memiliki medan landai, sehingga cocok sekali bagi para pendaki pemula. Selain itu, beragam fasilitas penunjang mudah ditemui disini, mulai dari pos pendakian, kedai makanan dan minuman, souvernir, serta masih banyak lagi fasilitas lainnya.

Berikut 6 Fakta Menarik tentang Gunung Papandayan Garut :

1.  Terletak di Perbatasan Garut-Bandung

Gunung Papandayan terletak di perbatasan antara Kabupaten Garut dengan Bandung, tepatnya Kecamatan Kertasari. Secara administratif, Gunung Papandayan berada di wilayah Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. 

2.  Memiliki Trek Landai

Banyak para pendaki khususnya pendaki pemula memiliki untuk mendaki ke Gunung Papandayan. Hal itu dikarenakan Gunung Papandayan memiliki jalur pendakian yang landai dan tidak terlalu terjal.

Baca Juga

Tim Masih Disiagakan di Gunung Papandayan Garut, Pemadaman Tinggal Satu Titik Lagi !

Dengan medan pendakian yang landai, akan lebih menghemat tenaga para pendaki pemula dalam melakukan pendakian menuju pos pertama.

3.  Topografi

Topografi Gunung Papandayan landai, namun ada beberapa jalur berbukit terjal. Gunung Papandayan diklasifikasikan sebagai tipe iklim B oleh Schmidt dan Ferguson, dengan curah hujan tahunan rata-rata 3.000 milimeter (mm), kelembaban 70-80 persen, dan suhu 10 derajat Celcius. Papandayan adalah gunung lembab dengan curah hujan tinggi dan suhu rendah karena letak geografisnya.

4.  Aneka Flora dan Fauna

Di Gunung Papandayan juga terdapat berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Kondisi suhu, cuaca, dan tanah subur di Gunung Papandayan membuat beberapa jenis spesies tumbuhan dan hewan berkembang maksimal di sana. 

Baca Juga

Breaking News! Gunung Papandayan Garut Kebakaran, Penyebab Masih Dalam Penyelidikan

Untuk flora yang tumbuh subuh di sana, diantaranya edelweis, puspa, jamuju, manglid, dan kihujan. Sedangkan untuk fauna, diantaranya babi hutan (Sus vitatus), trenggiling (Manis javanicus), kijang (Muntiacus muntjak), lutung (Trachypitecus auratus ), serta beberapa jenis burung, seperti walik (Treron griccipilla ) dan kutilang (Pycononotus aurigaste ).

5.  Terdapat Banyak Kedai 

Fakta Gunung Papandayan selanjutnya, yakni terdapat banyak kedai di sepanjang jalur pendakian, mulai dari kedai makanan, minuman, souvernir, penyedia alat hiking, dan masih banyak lagi lainnya.

Hal tersebut memudahkan para pendaki terutama pendaki pemula tidak perlu repot-repot dalam urusan memasak. Jadi tinggal beli saja makanan atau minuman yang sudah disediakan oleh para penjual di sana.

Baca Juga

Tips Mendaki Gunung Papandayan, Pendaki Pemula Wajib Tahu

Keberdaan kedai tersebut juga memudahkan para pendaki pemula ketika kehabisan makanan, mereka tidak perlu khawatir kekurangan bahan makanan.

6. Tiket Masuk

Tiket masuk ke kawasan Gunung Papandayan tidak banyak menguras kantong para pengunjung. Harga tiket pada hari biasa sebesar 20 ribu per orang. Sedangkan untuk tiket masuk saat hari weekend sebesar 30 ribu per orang.

Untuk wisatawan asing, pengelola wisata Gunung Papandayan ini mematok harga tiket lebih mahal, namun akan sepadan dengan pemandangan yang dilihat oleh kasat mata saat melakukan hiking atau camping di gunung ini.

Baca Juga

Orchid Garden, Pelestarian Anggrek Hutan Langka di Gunung Papandayan

Itulah beberapa fakta menarik Gunung Papandayan Garut. Jika kalian tertarik, silakan bisa datang langsung ke Gunung Papandayan ini dengan menyiapkan fisik, mental, dan budget sebelum mengunjungi gunung tersebut.

Editor : ii Solihin