"Sungainya saja kurang lebih memiliki lebar sekitar 100 meter. Jika dibangun jembatan permanen, mungkin panjangnya bisa menjadi 125 meter hingga 150 meter," ucapnya.
Hery menyampaikan rasa terima kasih kepada segenap masyarakat dan sejumlah pihak yang selama ini turut merawat jembatan yang melintang di atas Sungai Cilaki itu.
"Meski yang menggunakan jembatan hanya sebagian kecil warga, namun perannya sangat vital dalam kehidupan. Tentu tanpa ada perawatan yang baik, jembatan ini bisa berbahaya bagi setiap orang yang menggunakannya," katanya.
"Terima kasih kepada masyarakat telah bergotong-royong serta warga yang membantu memviralkan kondisi jembatan melalui media sosial. Semoga apa yang telah dilakukan ini dapat menjadi wasilah agar jembatan ini mendapat perhatian luas dari masyarakat dan pemerintah," sambungnya.
Sebelumnya, aksi warga menyebrangi Sungai Cilaki yang menjadi pembatas wilayah Kabupaten Garut dan Cianjur viral di media sosial. Aktivitas warga menyebrangi sungai yang memiliki lebar sekira 100 meter ini menjadi viral, lantaran sarana jembatan yang mereka gunakan terbuat dari susunan bambu.
Terlebih, aktivitas penyebrangan itu dilakukan ketika hujan dan saat debit air sungai mengalir deras. Hartas Fuji Dirja (31), konten kreator asal Garut, membagikan pengalamannya yang menegangkan ketika menyebrangi jembatan penghubung dua Kabupaten, yakni Garut dan Cianjur itu.
Melalui videonya, Hartas Fuji Dirja yang juga mengelola akun YouTube bernama Garut Turunan Kidul, memperlihatkan detik-detik warga melintasi jembatan kayu di atas Sungai Cilaki.
Bersama beberapa warga, ia melakukan perjalanan pulang di sore hari dari Kampung Cidarengdeng, Desa Cidaun, Kecamatan Cibuluh, Kabupaten Cianjur, menuju Kampung Dangur, Desa Cisewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.
Dalam suasana hujan, dia harus terlebih dulu melewati jalan setapak dengan kontur menurun serta curam sebelum melalui jembatan. Saat itu, debit air sungai Cilaki yang merupakan batas wilayah dua kabupaten sedang deras.
Editor : ii Solihin