GARUT, iNewsGarut.id – Virus atau penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau terhitung sejak bulan Februari 2023 lalu masuk ke Kabupaten Garut dan sudah menyebar di 24 Kecamatan. Tercatat hewan ternak yang terserang virus tersebut di Kabupaten Garut sebanyak 372 ekor.
Hal itu dikatakan Kepala dinas perikanan dan peternakan (Kadiskanak) Garut, Sofyan Yani, saat ditemui iNewsGarut.id di kantornya, Rabu (7/6/2023).
"Dari bulan februari LSD ini sudah masuk ke Garut pertama di Kadungora kemudian berkembang ke beberapa kecamatan. Sudah ada 24 Kecamatan terserang dengan total hewan yang sakit itu sekitar 372 ekor,"ungkapnya.
Menurutnya, dari 372 ekor yang terserang LSD ini ada yang mati karena mungkin daya tahan tubuhnya tidak kuat. Rinciannya, Jelas Dia, mati yang tidak tertolong ada 6 ekor, dan mati yang terpotong atau tertolong itu ada 7 ekor. Kemudian sudah sembuh 206 ekor dan sisanya yang masih dalam tahan penyembuhan dan pengobatan itu ada 153 ekor.
"Ya ada 372 ekor yang terserang LSD, 6 ekor mati tidak tidak tertolong, 7 ekor mati terpotong atau tertolong, yang sudah sembuh ada 206 ekor, sedangkan sedang dalam tahap penyembuhan ada 153 ekor,"jelas Sofyan.
Gejala penyakit LSD ini, Sopyan menjelaskan, gejalanya menyerang di kulit ternak yang timbul seperti kudis atau bulat-bulat benjolan. Dan penyakit LSD ini, kata Dia, sangat mempengaruhi pertumbuhan pada hewan ternak itu sendiri seperti sulit makan, imun tubuhnya nya turun, hingga menyebabkan kematian.
"Penyakit ini menyerang pada kulit ternak timbul benjol-benjolan yang sangat mempengaruhi pada pertumbuhannya, sulit makan, imun tubuh menurun, hingga menyebabkan kematian,"katanya.
Penularan Virus Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak melalui vektor seperti nyamuk atau lalat yang menggigit satu ternak yang sakit kemudian menggigit hewan yang sehat. Sehingga hewan yang tadinya sehat menjadi terserang.
Editor : ii Solihin