"Saya mengutip dari sang proklamator agen perubahan bangsa Ir. Soekarno " Jasmerah" jangan lupakan sejarah, artinya dari masa lalu kita semua belajar kegagalan untuk masa depan, kita kita perjuangkan kemenangan, maka dari itu hal yang paling bijak adalah belajar sejarah, ungkapan paling kongkrit mengenang para pahlawan, sejarah bangsa mengajarkan pendewasaan, mendidik generasinya lebih maju supaya tidak terjadi lagi sejarah pahit bangsa ini,"imbuhnya.
Tidak hanya itu, Zihan menerangkan arti kemerdekaan, menurutnya, terbebas dari kesengsaraan, bisa hidup nyaman, bahagia dengan apa yang diinginkan, tentu perang hari ini bukan melawan penjajah, akan tetapi perang melawan diri sendiri, tumbuhkan rasa nasionalisme, tingkatkan kreatifitas berpikir, terus belajar tanpa batas, karena merdeka itu sudah diorasikan sekaligus deklarasi pada 17 agustus 1945.
"Merdeka hari ini adalah kita bisa menikmati hidup di negeri sendiri, tidak di jajah ekonomi oleh asing, milenial adalah garda paling depan untuk merubah bangsa, optimis bahwa Indonesia siap maju menjemput Bonus demografi 2045 nanti,"terangnya.
Harapan terbesar, kata Dia, hadirnya negara untuk semua kalangan, berpihaknya negara untuk pribumi, demokrasi pada prinsifnya adalah kebahagian rakyat, semua sama menginginkan keadilan sosial bagi seluruh warga, kekayaan negeri ini sungguh luar biasa, kesejahteraan untuk warga bukan sekedar nawacita, partisipasi sebagai warga negara bukan soal nasionalisme, merdeka pemikiran adalah rasa kecintaan untuk memajukan taraf kesejahteraan.
Oleh karenanya, pendidikan menjadi langkah strategis negara untuk mencetak generasi yang unggul, generasi yang melahirkan cendikiawan.
"Mudah-mudahan di HUT RI yang ke-78 ini menjadi doa majunya negara Indonesia, untuk arah baru yang lebih baik dari Sabang sampai Merauke Harapan yang sama impian yang sama...Maju terus negeriku,"pungkasnya.
Editor : ii Solihin