Kang Emil memaparkan jika Situ Bagendit memang terkenal dengan invasifnya tanaman eceng gondok dan teratai, sehingga ia menilai pembersihan tanaman tersebut harus terus dilakukan. Bahkan, ia juga meminta Bupati Garut untuk melakukan pengajuan ke Provinsi Jawa Barat, agar nantinya pihak Provinsi Jawa Barat bisa membelikan alat pengeruk atau pembersih yang bisa secara rutin membersihkan eceng gondok maupun teratai di Situ Bagendit.
"Mungkin bahan bakarnya dari kabupaten nanti alat teknologinya dari provinsi juga bisa di perubahan, dengan begitu selamat buat warga Garut ya, memiliki tempat wisata yang istimewa, dan tentunya kita harapkan meningkatkan ekonomi Garut yang luar biasa," paparnya.
Ia juga menceritakan ada cerita unik di Situ Bagendit ini, di mana sewaktu dirinya masih kecil, Kang Emil sempat dibawa oleh almarhum ayahnya ke Situ Bagendit, dan dirinya terpleset atau tisoledat tat kala menaiki rakit di Situ Bagendit, karena bambu yang diinjaknya sudah lapuk.
"Dan saya ditolong dengan sigap oleh ayah saya, itu Ridwan Kamil waktu kecil, makanya saya pas tadi ningali perahu naga oh ini keren ada kemajuan, itu aja memori saya," ungkap Kang Emil.
Kang Emil juga mengungkapkan jika proses revitalisasi dari Situ Bagendit ini berawal dari bisikan dirinya kepada Presiden Jokowi yang berkunjung ke Kabupaten Garut, dan menikmati suasana asri Situ Bagendit sembari dipangkas rambutnya oleh seniman cukur Asli Garut (Asgar).
"Setelah itu melalui dari PUPR sebagai pelaksana tugas, dengan kerjasama yang baik menghadirkan apa yang kita lihat hari ini, ini sudah sangat luar biasa bisa dibandingkan dengan sebelumnya yang memang jauh sekali (perbedaannya)," ungkapnya.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menambahkan bahwa berkat perhatian dan diplomasi Kang Emil kepada Presiden Jokowi, objek wisata yang dulunya kurang terawat kini bertransformasi menjadi daya tarik dunia. Dia juga menyatakan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam mencapai pencapaian ini.
Editor : ii Solihin