Kompenas Gelar Volunteer Camp, Milenial Garut Antusias

GARUT, iNewsGarut.id – Komunitas Pendidikan Nasional (Kompenas) menggelar acara volunteer camp sekaligus refleksi Pentahelix. Kegiatan bertempat di kawasan wisata Darajat, Sabtu (26/8/2023) kemarin.

Kegiatan itu dengan tujuan menumbuhkan minat dan bakat Milenial terhadap dunia pendidikan sehingga menghasilkan generasi yang kompetitif, visioner, cerdas secara spiritual dan intelektual dalam menyongsong abad kejayaan dan mempersiapkan bonus demografi Indonesia ke depan. 

Baca Juga

Tingkatkan Kesadaran Hukum di Masyarakat, Desa Wanajaya Sosialisasi Kadarkum

Wakil ketua umum Kompenas Garut, Sri Ratih mengatakan, kompenas hadir untuk anak muda, menjadi tempat mengasah intelektual, menjadi jembatan mengkolaborasi pemikiran.

"Kompenas adalah rumahnya para pemikir muda, tempat kumpulnya muda-mudi Garut dengan nawacita sama-sama ingin Garut maju, Garut berprestasi salah satunya mengedukasi pentingnya pendidikan untuk bekal hidup,"ungkapnya.

Acara Volunteer Camp Kompenas Garut ini dihadiri langsung oleh wakil Bupati Helmi Budiman, Ma'mol Abdul Faqih, (Waketum DPP FAGAR Garut), Cecep M. Ginanjar (Tenaga Ahli DPR RI), Wiwit Nurhidayah (peraih gelar 4 akademik), Rikrik Fuad Wahab, (Manager Primary English)

Baca Juga

Relawan Lentera Harapan di Limbangan Garut Deklarasi Dukungan ke Paslon Helmi-Yudi

"Refleksi pentahelix dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten Garut" simpul Ratih.

Tidak hanya itu, menurutnya, acara ini memiliki motivasi besar lahirnya kreatifitas berpikir, melahirkan maha karya, dan pastinya kolaborasi dari berbagai elemen merepresentasikan bahwa kompenas hadir ditengah-tengah masyarakat menjadi rumahnya calon pemimpin di masa depan.

"Refleksi pentahelix dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten Garut," simpul Ratih.

Baca Juga

Garut Tuan Rumah Kejuaraan Renang West Java Swimming Series III Championship 2024

Kendati demikian, kata Ratih, kegiatan volunteer camp ini semoga menjadi doa yang baik, dan dirinya yakin bahwa ini akan membawa perubahan dan memajukan dunia pendidikan. 

Terlepas dari berbagai problem kurikulum yang terus berganti diantaranya, relasi sosial menjadikan semua berpikir pentingnya belajar ,perlunya akses pendidikan, semua bisa mencoba, semua harus merasakan, anak muda harus peka dengan keadaan.

"Sukses itu butuh proses tetap kerja cerdas, kerja keras, kerja tuntas dan kerja ikhlas maju untuk melaju kearah perubahan,"pungkasnya.

Editor : ii Solihin