get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Desa di Garut Ini Punya Pemandangan Alam Indah, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Melalui Kemendag, Pemkab Garut Akan Suplai Minyak Curah Seharga Rp.11.500

Senin, 21 Februari 2022 | 17:17 WIB
header img
Kepala Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana

GARUT, iNews.id – Kelangkaan minyak goreng dan minyak curah saat ini menjadi salah satu keresahan bagi warga masyarakat, terutama di Kabupaten Garut. Hal ini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten, khususnya untuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Kabupaten Garut.

Kepala Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dan rapat kerja dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, diinformasikan bahwa mulai hari esok, Selasa (22/02/2022) Kemendag akan melakukan langkah-langkah suplai minyak curah ke pasar-pasar dengan harga Rp. 11.500.

"Namun demikian, ada hal yang harus kami terlebih dahulu. Satu, melakukan pendataan terhadap pedagang-pedagang yang ada di pasar-pasar di Kabupaten Garut, dan ini cukup butuh waktu. Yang kedua, akan berkoordinasi dengan supplier minyak curah yang ada, dan menjadi pemasok minyak curah yang ada. Jangan sampai begitu pemerintah mengadakan suplai minyak curah dengan harga Rp. 11.500 ternyata ada supplier-supplier kita yang terganggu, ini akan kita koordinasikan secara cepat sehingga apa yang menjadi kendala minyak curah akan terpecahkan," paparnya, Senin (21/02/2022).

Kemudian, ia menyampaikan bahwa sebetulnya supplier minyak curah itu sudah memberikan arti penting bagi pelaku usaha, walaupun mereka menjual dengan harga mahal dengan risiko yang memang juga berat tetapi mereka tetap melakukan suplai kepada pasar-pasar yang tujuannya adalah mencegah kelangkaan.

"Karena kalau langkanya terlalu banyak, ini akan menyebabkan kondisi yang keos (kacau) di pasar. Oleh karena itu, mudah-mudahan langkah pemerintah melalui Kemendagri secepatnya bisa dilakukan," ucapnya.

Terkait persediaan minyak goreng kemasan, Gania menjelaskan, bahwa melalui APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) sebetulnya Kemendagri telah menginstruksikan agar suplainya cepat dilakukan dan distribusinya dipercepat.

"Karena memang sementara ini supplier besar itu dijual melalui swalayan ke tingkat kecamatan. Kalau sampai hari ini masih terjadi kegiatan antrean yang panjang itu sangat wajar sekali karena memang tidak setiap saat kondisi minyak goreng kemasan itu ada di setiap swalayan.

Bergilir gitu ya, jadi kalau ada hampir 275 pasar swalayan yang ada di Kabupaten Garut sampai ke Cisewu, itu belum tentu di Cisewu hari ini ada,” pungkas Gania.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut