GARUT, iNewsGarut.id – Hari Senin 15 Juli 2024, jutaan siswa di seluruh Indonesia kembali memulai perjalanan pendidikan tahun ajaran baru 2024 -2025. Suasana kegembiraan dan antusiasme terlihat jelas di berbagai sekolah, tidak terkecuali di SD IT Al Mashduqi Garut, Sekolah Dasar unggulan yang merupakan pelopor sekolah dasar Bilingual di Kabupaten Garut.
Di pagi hari yang cerah senin kemarin, para santri murid baru SD IT Al Mashduqi Garut mulai berdatangan dengan diantar oleh orang tuanya masing-masing. Ada yang menggunakan kendaraan roda empat dan dua yang memenuhi ruas jalan KH. Mashduqi, Kelurahan Pananjung, Tarogong Kaler, Garut, tempat dimana SD IT Al Mashduqi Garut berada.
Mereka (para siswa) bergabung bersama para santri murid lama yang telah berada di lingkungan sekolah, untuk bersama-sama menghadapi tantangan baru dan mengejar impian mereka di masa depan. Wajah-wajah ceria dan senyuman menghiasi seantero lingkungan sekolah, menunjukkan semangat yang tidak terbendung untuk memulai tahun ajaran yang baru.
Kepala Sekolah SD IT Al Mashduqi Garut, Muchtar Arifin, bersama dewan guru, menyambut santri murid baru dengan hangat. Dalam sambutannya pada upacara pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Muchtar mengaku senang dan bahagia bisa melihat kembali para siswa atau santri murid, teruntuk kepada peserta didik baru yang akan menjalani pendidikan di SD IT Al Mashduqi.
"Ini adalah awal dari perjalanan besar kita bersama. Saya sangat senang melihat antusiasme yang begitu besar dari kalian semua. Kami siap untuk mendukung kalian dalam belajar dan tumbuh bersama di lingkungan SD IT Al Mashduqi,"ungkapnya.
Para santri murid lama SD IT Al Mashduqi Garut tidak hanya menyambut teman-teman sekelas mereka dengan senyuman, akan tetapi juga tampak bersemangat menyambut kedatangan adik-adik kelas mereka yang merupakan santri murid baru untuk memulai suasana sekolah dan pembelajaran baru.
"Saya senang dapat belajar di sekolah ini, guru-guru menyampaikan pembelajaran di kelas menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Aku ingin menjadi orang yang pintar," kata salah seorang santri murid kelas tiga.
Editor : ii Solihin