Pemkab Garut Akan Segera Lakukan Penanganan Lokasi Terdampak Banjir di Cisurupan

GARUT, iNews.id – Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, tinjau lokasi yang terdampak banjir bandang di wilayah Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Kamis (24/02/2022).
Dalam peninjauannya tersebut, Wabup Garut mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan agar bencana banjir seperti ini tidak terulang kembali, dan dapat segera ditanggulangi.
Ia memaparkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut telah melakukan langkah cepat dalam memberikan bantuan kepada para penyintas banjir bandang di Kecamatan Cisurupan.
"Ya alhamdulillah dari BPBD langsung turun yah, jaminan hidup makan minum, pakaian, segala macam ini ya. Kemudian untuk tidur pun tadi kita bantu kasur kita bantu beberapa perlengkapan-perlengkapan," terang Wabup.
Lanjutnya, Helmi menegaskan, harus ada solusi jangka panjang dalam penanganan pasca banjir di Kecamatan Cisurupan. Maka dari itu, pihaknya meminta pemerintah setempat untuk melakukan langkah-langkah relokasi masyarakat ke tempat yang aman.
"Saya sudah menugaskan kepada pak camat, saya juga meminta ke pak kades agar tolong dipikirkan tempat yang aman buat tinggal mereka, itu mudah-mudahan ada cepatlah ada jawabannya di sebelah mana kira-kira tempat relokasinya dan ini adalah solusinya ya relokasi," paparnya.
Wabup Garut menyebutkan, total 12 KK pengungsi dari Desa Sukawargi kini mengungsi di rumah saudaranya, sementara untuk pengungsi dari Desa Mekarsari mengungsi di kantor desa setempat.
Selain relokasi, ia menyampaikan, pihaknya akan melakukan mitigasi terhadap hutan gundul yang menjadi salah satu penyebab banjir, dan juga akan melakukan pendataan terhadap bangunan yang rusak berat akibat banjir bandang.
"Nah ini yang rusak berat lagi dihitung oleh BPBD ya lagi dihitung, tapi gambarannya cukup besar juga karena ada beberapa jembatan, beberapa jembatan kemudian juga penahanan tanah tembok penahan tanah juga banyak yang longsor," pungkas Helmi.
Editor : ii Solihin