Garut, INews.Id-
Atlet Bulu Tangkis Apriyani Rahayu ukir sejarah baru dalam ajang internasional, setelah mengalahkan ganda campuran cina pada babak final di Olimpiade Tokyo. Rekor tersebut sontak mengagetkan dunia maya, hampir setiap berita-berita media online maupun televisi menayangkan berita membanggakan ini. Pasalnya ini adalah sejarah baru untuk Bulu Tangkis ganda putri Indonesia sekaligus memperpanjang sejarah emas di olimpiade pada sektor olah raga bulu tangkis, hal tersebut menjadi perhatian publik tentang sosok Apriyani Rahayu, dibawah akan kita jelaskan profil singkat atlet kelahiran 1998 itu:
Apriyani Rayu Asal Sulawesi Tenggara. Pebulu Tangkis ini lahir pada 29 April 1998 di Lawulo, sebuah desa di wilayah Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Ia masuk klub Pelita Bakrie pada 2011, lalu pindah ke PB Jaya Raya di tahun 2015. Potensinya dalam bulu tangkis sudah terlihat sejak dia kecil, ayahnya yang melihat bakat anaknya tersebut, langsung membuatkan Apriyani raket yang terbuat dari papan “Jadi ayah saya saat itu belum bisa membelikan saya raket. Lalu dia buatkan raket dari kayu. Kayu sebagai gagangnya dan papan yang di buat bulat begitu,” kenang Apriyani. Ayahnya yang melihat kesungguhan anaknya itu akhirnya membelikan raket sungguhan, karna tidak tega melihat kesungguhan bermain Apriyani yang hanya bermodalkan raket kayu, setiap senarnya putus saya tidak ganti, tapi saya ikat ulang agar tersambung lagi, setiap saya tidur saya peluk raket tersebut, saya juga tidak tahu alasanya mengapa sampai tidur meluk raket, ungkap Apriyani saat menjelaskan masa kecilnya dengan bulu tangkis. Bakat terpendamnya itu tumbuh dengan baik, dan mental berlatihnya tidak pernah berubah, saat Apriyani cape saat berlatih, dia hanya berpikir bahwa rasa capenya itu tidak seberapa dengan rasa cape yang dia rasakan sewaktu beliau kecil. Kerja kersanya kini membuahkan hasil dengan menjuarai olimpiade Tokyo pada olah raga bulu tangkis. Olah raga yang tumbuh menemani apriyani. Semoga kedepanya lahir apriyani baru, atlet yang lahir dengan bakat dan kerja keras.
Editor : Muhamad Ikbal