get app
inews
Aa Text
Read Next : Cegah Penyebaran Virus HMPV, Dinkes Garut Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat

Garut Jadi Sorotan Internasional Kedatangan 16 Delegasi Ethiopia Dari 5 Negara

Jum'at, 16 Agustus 2024 | 17:23 WIB
header img
Diskusi interaktif dan rapat antara delegasi Ethiopia dengan pemangku kepentingan Pemerintah Kabupaten Garut terkait implementasi PKRS di Kabupaten Garut. Foto istimewa.

Mereka pun kagum dengan ketersinambungan antara berbagai pihak dalam mengimplementasikan PKRS, sehingga program tersebut yang awalnya tabu menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pihak sekolah maupun para siswa.

Hal senada dilontarkan Senior Project Officer Rutgers Netherland, Anindita Sitepu, mengapresiasi dukungan dari Pemkab Garut dalam mendukung implementasi program Power to You(th). Ia berharap program tersebut bisa terus dilanjutkan oleh Pemkab Garut, serta diharapkan bisa menyebarkan praktik baik Power to You(th) ke daerah-daerah lain, sehingga manfaatnya tidak hanya berhenti sampai Kabupaten Garut saja, tapi bisa juga direplikasi oleh kabupaten/kota lain di Indonesia. 

"Pesan untuk remaja di Garut, jangan takut untuk berjuang untuk perubahan yang lebih baik, karena apalagi sekarang rasanya kita butuh semangat-semangat baru, semangat-semangat muda, ide-ide baru, dan semoga orang-orang muda di Garut ini pun saling mendukung, karena ya masa depan bangsa ada di situ, jadi perlu keberanian," ungkapnya.

Kebermanfaatan PKRS Dirasakan Langsung oleh Pihak Sekolah dan Siswa

Banyak manfaat yang dirasakan dengan adanya implementasi PKRS di Kabupaten Garut. Seperti salah satunya dirasakan langsung oleh pihak sekolah maupun siswa MTs An-Nashr. 

Kepala Sekolah MTs An-Nashr, Dikdik Subhan Malik, mengungkapkan, PKRS ini dirasakan sangat bermanfaat bagi pihak sekolah, salah satunya adalah sebagai alat proteksi dini bagi para siswa. PKRS membantu siswa melindungi diri dari kekerasan, narkoba, dan perilaku negatif lainnya. 

Dalam hal penerapan, Dikdik, mengungkapkan, pihaknya memasukkan PKRS ke dalam kurikulum, khususnya di kegiatan pembiasaan, dengan mengalokasikan waktu sekitar 1x40 menit perminggu setiap hari Jumat.

"Manfaatnya adalah anak bisa melindungi, menjaga, bahkan bisa mengatakan tidak untuk melakukan tindakan kekerasan, tidak bullying, tidak seks bebas, tidak narkoba, dan lain sebagainya," ucapnya.

Dikdik mengakui, pada awalnya sempat merasa ragu untuk menerapkan PKRS ini. Namun, keraguan tersebut akhirnya sirna karena materi-materi yang ada di PKRS dinilai sejalan dengan materi-materi yang diajarkan dalam agama Islam.

"Kami kerja sama dengan Semak sampai  tahun 2025, maka kemungkinan besar karena tadi kebermanfaataannya itu terasa bagi kami, maka kami akan lanjutkan di projek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), karena projek P5 ini ada memang diatur dan bisa mengambil anggarannya dari dana," ungkapnya.

Alumni MTs An-Nashr yang sempat menerima pengajaran PKRS, Anisa, mengungkapkan bahwa pada awalnya dirinya meragukan terhadap pelajaran PKRS yang diajarkan di sekolahnya. Pada awal pertama kali dikenalkan, hal-hal yang berkaitan dengan reproduksi dan seksualitas merupakan hal yang sangat tabu bagi dirinya.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut