Deni mengungkapkan, saat ini seni longser seakan mati dan tidak lagi dikenal oleh masyarakat. Maka dari itu, pihaknya tergerak untuk menyelenggarakan Pasanggiri Longser Garut 2024. Ia mengapresiasi APDESI Kabupaten Garut yang memiliki konsen terhadap kesenian dan kebudayaan di Garut sehingga pihaknya dapat bekerja sama.
Ia berharap Pasanggiri Longser ini dapat membangkitkan minat masyarakat untuk mengapresiasi seni Longser, serta mendorong pegiat seni untuk terus berkarya.
"Maka dengan kekayaan intelektual mereka pada saat itu, dibuatlah pertunjukan kesenian yang sekarang dinamakan Longser, itu merupakan hasil dari kekayaan intelektual karuhun-karuhun kita," ungkapnya.
Acara ini diikuti oleh beberapa komunitas seni dari berbagai kecamatan, baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat umum. Setiap grup diberi waktu 30-45 menit untuk menampilkan pertunjukan yang mengangkat cerita-cerita lokal Garut, seperti Dalem Boncel, Prabu Kian Santang, dan Sasakala Situ Bagendit.
"Semua peserta harus menampilkan pentas secara utuh dan menarik dari cerita yang ada di sekitar seputar Garut," tandasnya.
Editor : ii Solihin