get app
inews
Aa Read Next : Desa Mulyajaya Bangun Jembatan Penghubung Antar Dusun

Warga Mekartani Harapkan Segera Perbaiki Jembatan Cikelentong yang Ambruk

Minggu, 20 Maret 2022 | 14:03 WIB
header img
Forkopimcam Singajaya bersama Dinas PUPR dan BPD tinjau langsung lokasi jembatan cikelentong yang ambruk.

GARUT, iNews.id Jembatan Cikelentong di wilayah Desa Mekartani, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, yang sempat ambruk kurang lebih satu tahun yang lalu sampai saat ini masih belum adanya perbaikan dari pihak terkait.

Saat dikonfirmasi secara langsung, Kepala Desa (Kades) Mekartani, Dedin Misludin, ia menuturkan, kronologis ambruknya jembatan Cikelentong ini terjadi sekitar pada bulan Februari 2021 yang lalu, itu terjadi karena turun hujan deras sehingga jembatan tersebut ambruk.

"Nah mengapa sampai sekarang ini belum kami laksanakan perbaikan, karena pada saat 2021 yaitu penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) itu sudah dilaksanakan, maka di tahun 2021 kami tidak bisa melakukan perbaikan jembatan," terangnya kepada iNews.id saat dikonfirmasi di kantor Desa Mekartani, Sabtu (19/3/2022).

Lanjutnya, ia menyampaikan, pada saat jembatan Cikelentong ambruk, dari semua intansi dan dinas terkait datang ke lokasi, termasuk dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga turut hadir meninjau langsung lokasi jembatan yang ambruk.

"Di awal tahun 2022, kami komunikasi dengan Dinas PUPR, ternyata itu tidak bisa dianggarkan karena kemungkinan efesiensi anggaran di Kabupaten Garut, rencananya itu akan dibangun dulu sementara Jembatan darurat. 

Di bulan Februari saya komunikasi lagi dengan pihak Dinas PUPR, katanya itu tidak akan dilaksanakan pembuatan jembatan darurat dan itu akan dilaksanakan di perubahan tahun 2022 pembuatan jembatan permanen," papar Dedin.

Kemudian, Dedin menjelaskan, pihaknya akan menunggu sejauh mana tindaklanjut dari Dinas PUPR. Kalau seandainya PUPR di tahun ini atau bahkan diakhir tahun 2022 tidak dilaksanakan perbaikan jembatan yang permanen, maka pihaknya akan melaksanakan perubahan APBDes.

Karena sehubungan dengan pencairan dana desa untuk saat ini yaitu 40 persen untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, 20 persen untuk ketahanan pangan, 8 persen untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan 32 persen untuk pembangunan.

"Jadi kalau seandainya Dinas PUPR tidak bisa melaksanakan pembangunan di tahun 2022 dalam perubahan nanti, maka kami akan melaksanakan perubahan APBDes diperkirakan pada bulan Oktober nanti," tegasnya. 

Ia menambahkan, pihaknya memohon kepada dinas terkait mengharapkan agar bisa menganggarkan dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pembangunan jembatan Cikelentong.

Adapun untuk saat ini kemungkinan warga masyarakat sekitar ada sedikit kekhawatiran, karena dikhawatirkan longsoran jembatan semakin melebar.

"Karena jebatan ini adalah jembatan pokok yang ada di jalan desa sebagai penghubung antar kampung, sekaligus jembatan tersebut menghubungkan antar kecamatan yaitu Kecamatan Singajaya dan Kecamatan Peundeuy, bahkan ke wilayah Kabupaten Tasikmalaya melalui Kecamatan Bojonggambir. 

Kami berharap sekali lagi kepada Dinas PUPR agar bisa menganggarkan dan melaksanaan pembangunan jembatan cikelentong ini," harapnya.

Sejauh ini pihaknya bersama warga masyarakat setempat membuat jembatan sementara agar bisa dilalui oleh pejalan kaki atau kendaraan bermotor. 

"Alhamdulillah masyarakat begitu antusias secara swadaya untuk membuat jembatan sementara dengan bambu, dan dari pihak Pemdes pun memberikan beberapa bahan material berupa boronjong dan batu agar longsoran jembatan tidak alami pelebaran," pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut