Mendekat ke Akar Birokrasi, Bupati Garut Tekankan Pelayanan Prima dari Garis Terdepan

GARUT, iNewsGarut.id – Di bawah mentari Senin pagi, suasana Kantor Kecamatan Garut Kota tampak sedikit berbeda dari biasanya. Tidak hanya diwarnai rutinitas apel pagi, tetapi juga kehadiran sosok penting di lingkup pemerintahan daerah: Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin.
Lazimnya memimpin apel gabungan di Lapangan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, pagi itu, Senin (14/4/2025), Syakur memilih turun langsung ke level kecamatan. Langkah ini bukan sekadar simbolik, tetapi bagian dari upaya konkret mendekatkan kendali pemerintahan kepada unit paling depan dalam pelayanan masyarakat.
“Ini bukan sekadar kunjungan. Saya ingin melihat langsung, menyapa, dan mengenal lebih dalam kinerja para pegawai yang berada di garis terdepan pemerintahan,” ujar Syakur dalam sambutannya.
Apel tersebut diikuti oleh unsur pegawai kecamatan hingga Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah Garut Kota. Dalam arahannya, Syakur menyampaikan pesan penting soal makna pelayanan publik. Ia menegaskan bahwa dirinya dan seluruh pegawai pemerintah daerah berada dalam posisi sejajar, sebagai pelayan masyarakat, bukan penguasa atas masyarakat.
“Kita semua memiliki tugas yang sama: melayani. Dan yang kita layani adalah rakyat. Jadi, pelayanan prima bukan sekadar jargon, itu adalah kewajiban moral dan profesional kita,” tegasnya.
Bupati juga menyinggung soal pentingnya keselarasan antara visi, misi, serta tindakan nyata di lapangan. Dalam pandangannya, pelayanan publik hanya bisa berhasil jika semua elemen birokrasi memahami perannya secara utuh dan bekerja dalam satu irama.
“Keberhasilan pemerintahan tidak diukur dari banyaknya program, tapi dari seberapa gembira dan puas masyarakat saat menerima layanan dari kita,” tambahnya.
Selain menyampaikan arahan, Bupati juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah kendaraan dinas yang digunakan oleh instansi di lingkungan Kecamatan Garut Kota. Fokusnya adalah pengecekan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), memastikan bahwa kewajiban pajak kendaraan pemerintah dipenuhi tepat waktu.
Langkah ini mencerminkan upaya Bupati untuk membangun budaya tertib administrasi dan menjadi teladan dalam kepatuhan terhadap aturan, bahkan dalam hal yang kerap dianggap sepele.
Kehadiran Bupati secara langsung di tengah pegawai kecamatan ini dinilai sebagai bentuk kepemimpinan yang membumi membawa pesan bahwa pelayanan publik tidak cukup hanya dikoordinasikan dari balik meja, tetapi harus dipantau dan dirasakan dari dekat.
Dengan pendekatan ini, Syakur berharap semangat kerja di level kecamatan tidak hanya menggugurkan kewajiban administratif, tapi juga membangkitkan komitmen kolektif untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Editor : ii Solihin