Menteri Wihaji Tinjau Kampung KB Garut, Fokus Percepatan Cegah Stunting dan MBG 3B
GARUT, iNewsGarut.id – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin-Selasa (11-12/11/2025). Kunjungan difokuskan pada Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) di Desa Mekarmukti untuk memantau intervensi terhadap keluarga berisiko stunting (KRS).
Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 200 peserta, terdiri dari aparat desa, penyuluh KB, Pokja Kampung KB, kader kelompok kegiatan, penyuluh pendamping, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan balita non-PAUD (3B).
Dalam kesempatan itu, Menteri Wihaji mengikuti sarasehan dan dialog bersama masyarakat, melakukan pembinaan Kampung KB di kantor desa, serta memberikan edukasi gizi melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Kegiatan juga diisi dengan pelayanan KB, yang hingga siang hari tercatat melayani pemasangan implan bagi 22 akseptor dan suntik KB bagi 12 akseptor.
Pada puncak acara, Menteri Wihaji menyerahkan bantuan simbolis dari Bank BNI berupa paket nutrisi bagi 100 penerima manfaat selama satu bulan, dengan nilai Rp105.000 per minggu. Selain itu, petugas Tim Pendamping Keluarga (TPK) menerima insentif Rp5.000 per minggu. Bantuan bedah rumah juga diberikan untuk tiga keluarga, masing-masing senilai Rp35 juta.
Wihaji menyampaikan bahwa kunjungan ini sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk kelompok 3B, serta agenda pemberantasan kemiskinan, peningkatan kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, hingga sanitasi lingkungan.
Kemendukbangga/BKKBN mengembangkan Kampung KB sebagai satuan wilayah berbasis desa/kelurahan untuk mengintegrasikan program Bangga Kencana secara berkelanjutan. Kampung KB menjadi wadah penguatan peran keluarga dan komunitas, serta mengedepankan kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat.
Melalui pendekatan ini, pemerintah ingin menciptakan lingkungan yang sehat, aman, produktif, dan berdaya. Intervensi di Kampung KB juga menjadi sarana implementasi program MBG 3B, khususnya percepatan pemenuhan gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-sekolah.
Selain itu, beberapa quick wins juga diterapkan, antara lain Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), dan Lansia Berdaya (SIDAYA). Program-program tersebut diarahkan untuk memberikan dampak nyata dan cepat dirasakan oleh masyarakat.
Wihaji menegaskan bahwa pembangunan keluarga adalah fondasi Indonesia Emas. “Gerakan ini bukan hanya menjawab kebutuhan hari ini, tetapi membangun dasar yang kuat bagi generasi mendatang melalui keluarga yang sehat, tangguh, dan sejahtera,” ujarnya.
Editor : Suriya Mohamad Said