get app
inews
Aa Text
Read Next : Stafsus Kementan RI Kunker ke 4 Kecamatan di Garut Tinjau Proyek Peningkatan Area Tanam

Selamatkan Komoditas Cabai, Kementan RI Kunker Kegiatan Gerdal di Garut

Sabtu, 11 Juni 2022 | 20:35 WIB
header img
Perwakilan Kementrian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI), Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH), Bambang Sugiharto, bersama jajarannya melakukan kunjungan kerja (Kunker) pada kegiatan Gerakan Pengendalian komoditas cabai.

GARUT, iNews.id  Kementrian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) yang diwakili oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH), Bambang Sugiharto, bersama jajarannya lakukan kunjungan kerja (Kunker) pada kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal) komoditas cabai, di kawasan pertanian Kelompok Tani Agro Makmur, di Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut.

"Jadi begini, kita kan mengamati ya bahwa ada harga cabe ini kan naik terus, nah ternyata setelah kita teliti lebih dalam, penyebabnya itu memang supply cabai berkurang karena memang penyakit, banyak penyakit ya, ada antraknosa dan lainnya mengurangi supply cabai ini," kata Bambang Sugiharto saat dikonfirmasi oleh wartawan seusai kegiatan, Sabtu (11/6/2022).

Ia menyebutkan, hampir merata di seluruh daerah-daerah yang dikatakan sebagai produsen cabai, baik di Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur, semuanya mengalami serangan. Karena memang salah satunya ini akibat masih musim hujan di wilayah setempat, padahal sudah masuki musim kemarau.

"Nah inilah hujan di satu sisi membawa kesuburan, tapi sisi lain juga menyuburkan juga Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)-OPT tadi. Tapi alhamdulillah kalau khusus di Garut ini serangannya masih terkendali, sehingga nanti kita  kita harapkan jadi daerah penyelamat lah untuk cabai-cabai khususnya wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek)," tuturnya.

Ia menambahkan, untuk daerah yang tinggi terserang OPT ada banyak di beberapa daerah. Bahkan kemarin di Bogor, menurut pantauan media ada serangannya yang tinggi, jadi panennya itu hanya 60 persen begitu terkena serangan antraknosa (hama patek).

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut