"Ya kalau stunting itu pasti harus diberikan makanan gak ada acara lain, kasih makanan, makanan itu apa yang harus kita berikan? Hasil penelitian ternyata yang harus kita berikan itu adalah yang banyak protein. Jadi kenapa ? karena hasil penelitian protein yang jarang dikonsumsi oleh anak-anak kita yang terkena stunting nah protein ini lah yang kita coba (berikan) tadi (seperti) telur ya, kemudian juga susu ya daging," papar Helmi.
Selain dari angaran desa, Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes), dikatakan Helmi, Pemkab Garut pun menganggarkan hal yang sama melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), serta ditunjang juga partisipasi masyarakat.
"Saya kira partisipasi masyarakat tidak usah menunggu kalau misalkan ada yang stunting ya itu bisa kita segera berikan makanan," ujarnya.
Sementara itu, Camat Garut Kota, Teten Sundara, dalam sambutannya mengatakan, kaitan dengan tingginya angka stunting di wilayahnya, pihaknya langsung menggalang dana untuk memberikan bantuan kepada keluarga yang memiliki balita stunting.
"Alhamdulillah hari ini sudah terkumpul dari Aparatur Sipil Negara (ASN) se-kelurahan dan kecamatan sudah terkumpul 8 juta dan dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) kelurahan se-Kecamatan Garut Kota 1,5 juta. Nah ini kami rencananya akan kerja sama dengan bagian gizi dari 3 puskesmas apa yang harus dilakukan oleh kami dari tim stunting kecamatan dengan nilai uang demikian sejumlah 9,5 juta apa yang action kami di lapangan untuk membantu saudara kami yang berstatus stunting yang bisa tertolong atau terbantu dengan cepat," jelas Teten.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait