GARUT, iNews.id – Puluhan anak di Kampung Pananggungan, Desa Lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, akhirnya bisa berangkat ke sekolah di hari pertama tahun ajaran baru 2022/2023. Anak-anak yang berusia 6 hingga 12 tahun itu dapat bersekolah ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda di Kampung Tegal Kalapa, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, dengan menumpangi perahu karet untuk menyebrangi Sungai Cimanuk.
Terputusnya Jembatan Kuning, begitu nama jembatan gantung penghubung dua kecamatan di wilayah itu disebut, pada Jumat (15/7/2022) oleh luapan Sungai Cimanuk membuat anak-anak dari Kecamatan Karangpawitan ini tidak bisa bersekolah ke sekolah mereka di wilayah Kecamatan Banyuresmi.
Seorang siswa kelas 2 MI Nurul Huda, Luthfi, mengaku senang dengan kehadiran para petugas gabungan yang terdiri dari unsur kepolisian, TNI, dan relawan. Kehadiran petugas dan perahu karet di Sungai Cimanuk telah membantu dia dan teman-teman untuk dapat bersekolah.
"Kami naik perahu karena Jembatan Kuning putus. Berangkat bersama ibu dan teman-teman," tutur Luthfi, di pinggir Sungai Cimanuk, Senin (18/7/2022).
Hal yang sama diutarakan Arifah, siswa kelas 6 MI Nurul Huda. Menurut Arifah, jembatan gantung yang menghubungkan rumahnya di Kampung Legokjaya dengan sekolah di Kampung Tegal Kalapa terhitung masih baru di 2020 sebelum putus karena banjir.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait