Ia memastikan kebutuhan logistik masyarakat seperti obat-obatan, makanan hingga peralatan pendukung sehari-hari terjamin.
Di tempat yang sama, Bupati Garut Rudy Gunawan menjelaskan bahwa aasesment perlu dilakukan dalam menangani kerusakan lingkungan yang terjadi.
“Kami tidak punya hutan, yang punya hutan itu Perhutani. Tapi kami tidak akan saling menyalahkan, mari sama-sama melakukan assessment agar mitigasi bencana komprehensif, bukan hanya dari perilaku orangnya tapi dari alamnya juga,” kata Rudy Gunawan.
Bupati Garut sendiri mengaku belum mengetahui jumlah kerugian akibat banjir dan longsor yang menerjang daerahnya. Ia menjelaskan proses pendataan masih terus dilakukan.
"Jangan takut, pemerintah daerah tidak akan membiarkan bapak ibu yang rumahnya hilang, misalnya 2 di Bayongbong, lalu ada 7 di Garut Kota, terus beberapa lagi di daerah lain, nanti dilakukan asessment. Kita akan memberikan maksimal Rp50 juta bagi rumah yang hanyut dari Pemerintah Kabupaten Garut dai BTT (Belanja Tidak Terduga)," tuturnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait