GARUT, iNews.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat XI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hj. Nurhayati Effendi bersama Mitra Kerjanya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar sosialisasi program penurunan stunting di Kabupaten Garut, tepatnya di Desa Simpen Kaler, Kecamatan Blubur Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Senin (25/7/2022).
Diketahui Data sebelumnya bahwa 32.282 balita di Garut menderita Stunting, Garut menempati peringkat 4 di Jawa barat, Wilayah Perkotaan Garut paling Banyak Stunting (Gizi Buruk). Dari Jumlah 201.768 balita di Garut sebanyak 32.282 atau 16% tercatat STUNTING, balita stunting yang terbesar berada di wilayah Kecamatan Garut Kota, disusul Kecamatan Bl. Limbangan dan Wanaraja. (Sumber Dinas Kesehatan Garut & BPS Garut-red).
Banyak hal kurangnya pengetahuan masyarakat terkait dengan Stunting, bagaimana kurangnya pengetahuan para ibu tentang asupan makanan, saat hamil maupun melahirkan, kurangnya pengetahuan masyarakat akan hal itu.
" banyak juga pengetahuan yang kurang mengenai stunting ini, jadi dari mereka itu saat hamil, pada saat mau menikah, saat hamil, pada saat Bayi lahir, dan pada saat Bayi memerlukan makanan, itu kurang pengetahuan mengenai makanan bergizinya, dan pola asup makanan yang kurang baik.", ungkap Anggota DPR RI Jabar XI Nurhayati Effendi kepada INewsGarut.id di akhir kegiatan.
Tetapi, Masih Kata Nurhayati, " di Desa Simpen Kaler ini, setelah Saya berdialog dengan beberapa orang para Ibu, sebetulnya anaknya itu tidak masuk dalam kategori Stunting yang sebenarnya, karena Stuntingnya itu hanya kurang tinggi atau kurang gemuk saja, nah kalau dilihat Stunting yang disini bukan dalam arti Stunted, bukan memang yang betul-betul bergizi buruk, yang perkembangan otaknya berkurang, dan tidak sesuai dengan perkembangannya, jadi mereka yang disini kalau dikategorikan hanya Stunting ringan, dan Saya lihat itu hanya Genetik.", ujarnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait