"Dimen nya itu sangat tinggi sekali dari sabang sampai Merauke, jadi sekarang tergantung dari kekuatan modal, itu yang paling utama, ketika modalnya ada para pemodal ini tentu bendera bisa dibuat, jadi modal paling utamanya.", tambahnya.
Yang jelas, dikatakan Wirdhanto, inisiasi nota kesepakatan ini dari berbagai pihak, mulai dari Disnaker kaitan dengan Pemda dalam hal ini latihan tenaga kerjanya dan pelatihan kemampuannya, disatu sisi Apdesi juga bisa mendukung dari Dana Desa.
"termasuk mengarahkan masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan bisa bergabung di Komunitas asosiasi pengrajin Bendera Merah Putih Leles.", katanya.
Lanjut Wirdhanto, Bank BJB kaitan dengan alat produksi, "minimal kan kalau mesin jahit saja dibawah 5 juta rupiah, dengan kredit mesra itu dapat diperoleh tanpa anggunan, dan BPJS untuk masalah jaminan sosial, pada saat Pelaku UMKM ini menjual bendera di luar kota sebagai bentuk jaminan keselamatannya juga, itu langkah kita dalam meningkatkan Pelaku UMKM Bendera di Leles ini.", jelasnya.
Monumen Pengrajin Bendera Merah Putih yang diresmikan Gubernur Jabar, Kapolda Jabar, Bupati Garut, dan Kapolres Garut ini menjadi simbol bahwa di Kecamatan Leles merupakan Cikal Bakal UMKM Pengrajin Bendera Merah Putih sejak Tahun 1967.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait