Ia menyebut jalan alternatif ini hanya bisa dilalui kendaran roda dua, sedangkan kendaraan roda empat belum bisa melintas.
"Mudah-mudahan pemerintah baik itu kabupaten, provinsi, ataupun pusat segera merelokasi jalan ini. Sehingga masyarakat bisa menggunakan transportasinya dengan lancar, baik itu mengenai Tembok Penahanan Tanah (TPT) nya, pengaspalannnya, ataupun pelebaran jalannya," harapnya.
Sementara itu, Yani (26) Warga Kampung Cimanyal, yang kebetulan sedang melintas ke jalan alternatif ia mengatakan, terputusnya akses jalan utama ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
"Inikan jalan hidup, buat anak sekolah, buat kepasar, segala macam. Harapannya cepat dibangun saja soalnya ini jalan hidup," kata Yani.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait