Kelurahan Sukamanteri Jadi Lokasi Pembagian PMT bagi Balita Stunting dari DPPKBPPPA Garut

Dindin
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Garut memberikan makanan tambahan dan menempelkan stiker identitas stunting di warga Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.Foto iNewsGarut.id/ Dindin.

Dengan demikian, imbuh Didit, siapa saja bisa melihat dengan mudah mana masyarakat yang memiliki balita stunting dan memerlukan bantuan, karena di stiker tersebut berisi nama balita yang mengalami stunting dan nama kepala keluarganya.

"Tanpa bawa data juga sudah kelihatan ada rumah yang oh ini ada balita stuntingnya, di dalam stiker itu ada nama balitanya, kemudian nama kepala keluarganya, dengan status juga yang ada dalam catatan," imbuhnya.

Didit menuturkan, pihaknya bersama TPPS Kabupaten Garut akan berusaha memanfaatkan hari libur untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Garut.

"Saya kira ini kegiatan kita di tengah hari libur di hari Sabtu dan Minggu, kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk benar-benar menunjukkan kesungguhan kita bekerja untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Garut, cegah stunting itu penting, sehingga kita bersama-sama bersinergi untuk melakukan percepatan ini," papar Didit.

Sementara itu, Kepala DPPKBPPPA Garut juga sebagai Ketua Harian TPPS Garut, Yayan Waryana, mengungkapkan sebelumnya Korpri Unit DPPKBPPPA juga sudah melakukan hal yang sama di lokasi binaan Program Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (P2WKSS), dengan memberikan 64 PMT pada bulan November lalu.

Ia mengatakan, di tahun 2023 jika gerakan bersama intervensi stunting melalui Korpri Peduli dan Berbagi ini akan semakin masif, seiring telah diterbitkannya Surat Edaran Bupati Garut mengenai hal tersebut.

"Diharapkan setiap ASN (Aparatur Sipil Negara) memiliki kepekaan sosial terhadap apa yang dialami keluarga dan masyarakat, terutama dalam menyelesaikan permasalahan stunting di Kabupaten Garut sesuai amanat Perpres 72 tahun 2021, di mana kabupaten Garut menduduki urutan pertama tertinggi di Jawa Barat dengan angka prevalensi stunting berdasarkan  hasil Survey Status Gizi Indonesia  adalah 35,2 persen," ungkap Yayan.

Gerakan Korpri Peduli dan Berbagi ini juga, imbuh Yayan, sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut guna mempercepat penurunan stunting yakni Program Temukan Obati Sayangi balita Stunting atau TOSS, di mana berdasarkan Bulan Pencarian Stunting (BPS) oleh Kabupaten Gatut ditemukan 31 ribu lebih balita yang mengalami stunting atau sekitar 15,6 persen yang ditemukan secara by name by address.

Editor : ii Solihin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network