GARUT, iNewsGarut.id – Gunung Lumbung yang menjulang tinggi dikelilingi bebatuan besar memiliki sederet mitos dan larangan yang tidak boleh dilanggar.
Selain menjadi tempat favorit bagi para pendaki, Gunung Lumbung yang terletak di Desa Sukamulya, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut ini, juga terkenal dengan kesakralannya yang masih terjaga hingga saat ini.
Salah seorang warga Desa Sukamulya, Furqon (38), mengatakan bahwa sebenarnya terkait dengan cerita-cerita yang beredar, ia tidak berani menyebut bahwa itu hanyalah sebuah mitos. Sebab menurutnya sudah banyak fakta yang terjadi di Gunung Lumbung tersebut.
"Untuk traveler yang sedang merencanakan pendakian ke Gunung Lumbung, boleh percaya atau tidak soal mitos-mitos dan pantangan tersebut. Namun, masyarakat di sana sampai sekarang masih mempercayainya," katanya, Rabu (4/1/2023).
Mitosnya tidak boleh menyebut kata "Dagoan" (tunggu) saat melakukan pendakian ke puncak Gunung Lumbung. Karena berdasarkan cerita-cerita orang tua zaman dulu, apabila mendaki ke Gunung Lumbung kita dilarang menyebutkan kata itu (Dagoan).
"Sehingga kata "Dagoan" jadi tidak diperbolehkan diucapkan ketika kita sedang berada di Gunung Lumbung, jika itu dilanggar maka akan menemui kendala saat melakukan pendakian," ungkapnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait