"Kalau di keluarga itu otomatis sudah ya kalau di keluarga gitu, tapi kalau di masyarakat mungkin ini adalah pengalaman yang baru tapi juga asyik gitu ya, karena "oh seperti itu" jadi anak bisa merasakan secara aktual gitu seperti itu, jadi nilai-nilai yang dihidupkan di pesantren ini, terutama mungkin yang paling terasa di kegiatan Edu Staycation ini adalah kemandirian, karena mereka harus paham kondisi gitu ya (karena) bukan di rumah sendiri, jadi mereka harus mengerjakan sesuatu sendiri, tidak jadi beban orang itu kan, dan bisa berkontribusi untuk minimal keluarga yang ditempati," paparnya.
Sementara itu, salah seorang siswa SDIT Persis Tarogong 1 yang mengikuti program Edu Staycation, Azkia Nurazmi, mengaku senang dengan adanya program ini, karena dirinya bersama teman-temannya bisa belajar hal-hal baru seperti berkunjung ke pabrik pembuatan cuanki, memerah susu sapi, hingga berkunjung ke pabris es yogurt.
Selama berada di lokasi Edu Staycation, Azkia mengatakan jika dirinya tinggal bersama ibu pengasuh yang bernama Sadiyah. Ia juga mengatakan jika dirinya sudah mendapatkan izin dari orang tuanya untuk mengikuti program Edu Staycation ini.
"Ada sih rasa ingin pulang tapi sedikit aja. Iya betah. (orang-orang di sana) baik baik banget terus ramah. Harapannya semoga kita ada program lain lagi gitu, dan kita jadi lebih mandiri dan belajar jauh dari orang tua," pungkas Azkia.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait