Namun demikian, di tengah perjalanan, Hanipah pernah bertemu dengan Kades dan sempat meminjam uang untuk berobat ibunya Enung. Waktu itu Hanipah meminjam uang sebesar Rp1,5 juta. Nah uang tersebut oleh kepala desa dipotong. Sehingga sisa uang dari Baznas yang dipegang Kades tinggal Rp3,5 juta.
"Jadi, waktu itu saya mau minjam untuk berobat ibu. Yang pertama Rp500 ribu dan kedua Rp1 juta. Sehingga uang itu dipotongkan pak Lurah. Jadi uang uang tersisa di pak Lurah itu tinggal Rp3,5 juta saja," jelas Hanipah.
Tapi uang yang Rp2 juta yang menurut informasi bantuan Wakil Bupati yang masuk ke rekening itu juga tidak jelas. Katanya sih itu untuk pelicin. Tapi entah untuk siapa.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, anggota BPD Desa Sukasenang, Saca Suryana juga membenarkan perihal adanya bantuan dari Baznas Garut itu.
"Iya pak, yang lebih jelas itu ke KPM-nya (Penerima Manfaatnya), karena saya tidak langsung tahu ketika menerima, cuma informasinya waktu sedang musyawarah itu katanya sudah dicairkan Rp5 juta rupiah," ujar Saca.
Bahkan lanjut Saca, Pemerintah Desa Sukasenang juga menganggarkan Dana Desa untuk pembangunan rutilahu untuk Enung.
"Dari hasil musyawarah yang sudah disepakati bersama, anggaran Dana Desa sebesar 20 juta juga diperuntukkan untuk membantu pembangunan rumah Enung tersebut", pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait