Sejumlah saksi saat itu melihat perahu bertuliskan Trilana yang ditumpangi korban miring. Tak lama kemudian perahu terhantam ombak, yang mengakibatkan korban hilang terbawa arus laut.
"Perahunya terguling-guling karena digulung ombak, tak lama kemudian saksi melihat korban dan perahunya hilang," ujarnya.
Beberapa jam kemudian, yakni pada Sabtu siang, para nelayan setempat kemudian digegerkan oleh ditemukannya puing perahu Trilana yang dikemudikan Wahid. Perahu tersebut berkondisi rusak berat, dengan keadaan setengah badan kapal hilang.
"Perahunya terbelah, dari lambung perahu ke bagian belakang hilang, mesinnya juga sudah tidak ada. Kemungkinan perahunya terbelah karena hantaman ombak dan benturan dengan karang di lokasi tersebut," ucapnya.
Kini, sebagian badan dari perahu Trilana telah dievakuasi ke pinggiran pantai. Meski proses pencarian yang bersifat penelusuran di sekitar lokasi korban dinyatakan hilang berubah menjadi pemantauan, Kasat Polairud Polres Garut memastikan pihaknya tetap akan menyiagakan personel dalam kasus kecelakaan laut yang dialami nelayan tersebut.
"Personel kami selalu melakukan pemantauan, dan siap untuk menanggapi laporan masyarakat untuk melakukan evakuasi jika keberadaan korban diketahui," pungkas AKP Anang Sonjaya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait