Sementara untuk tingkat kecelakaan sepanjang pelaksanaan arus mudik dan balik tahun ini, ungkapnya, jumlah kasus kecelakaan sama seperti pada 2022 sebelumnya. Kecelakaan lalu lintas yang sama pada pelaksanaan arus mudik dan balik di 2023 dan 2022 tercatat sebanyak enam kasus.
"Cuma untuk tingkat fatalitas kecelakaan menurun. Pada 2022 sebanyak empat orang meninggal dunia, kalau di 2023 kemarin hanya dua orang meninggal. Kemudian untuk kerugian materi, pada 2023 kemarin kurang lebih hanya sekira Rp9 juta, sedikit lebih rendah pada 2022 sebesar Rp11 juta," ujarnya.
Pada penyelenggaraan pengamanan arus mudik dan balik 2023, Sat Lantas Polres Garut setidaknya mengerahkan 120 personel. Seluruh personel yang terlibat itu bukan hanya petugas dari unsur lapangan.
"Dalam pengamanan pada arus mudik dan balik 2023 kemarin itu kami juga libatkan petugas staf di Sat Lantas Polres Garut, jadi bukan hanya petugas lapangan saja. Kurang lebih 120 personel dari Sat Lantas Polres Garut yang dikerahkan," sebutnya.
Kasat Lantas Polres Garut pun mengaku sangat terbantu dengan hadirnya personel dari unsur TNI selama pengamanan arus mudik dan balik 2023 itu. Kehadiran petugas TNI dari jajaran Koramil di setiap wilayah dan Kodim 0611 Garut, kata dia, membuat beban petugas kepolisian menjadi lebih ringan.
"Pernah suatu ketika, saat kami melaksanakan operasi pengamanan arus di Limbangan, petugas kami yang saat itu kecapean dan kepanasan mendapat air mineral dari bapak-bapak TNI. Kejadian ini sangat kami hargai, karena TNI memahami kondisi para petugas di lapangan, merupakan bentuk sinergitas antara TNI dan Polri," kata AKP Undang Syarif Hidayat.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait