"Jadi penularannya melalui vektor yakni nyamuk atau lalat dengan cara hewan menggigit hewan yang sakit kemudian ditularkan melalui gigitan ke hewan yang sehat,"ucap Sofyan.
Meskipun hewan ternak Sapi terjangkit penyakit LSD ini, dikatakannya, dagingnya bisa dikonsumsi, karena penyakit ini tidak zonosis artinya tidak mengakibatkan pada manusia.
"Bisa dikonsumsi dagingnya walaupun Sapi itu terserang LSD karena tidak mengakibatkan kepada manusia,"ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas perikanan dan peternakan terus melakukan langkah sosialisasi pada peternak melalui UPTD -UPTD seperti gejalanya seperti apa dan hal yang harus diwaspadai seperti, kemudian langkahnya harus bagaimana.
"Kami terus sosialiasikan terkait LSD ini kepada semua peternak, pertama kami memberikan disinfektan untuk melakukan bio security di setiap kandang, dan kedua memberikan vitamin kimia maupun herbal, terakhir pengobatan dengan antibiotik,"pungkasnya.
Diketahui Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Belum ada laporan terkait kejadian LSD pada ruminansia lain seperti kambing dan domba.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait