Asep juga menjelaskan urgensi pemberian Vaksin RV dan HPV ini mengingat tingginya kasus diare pada bayi (sekitar 10.2%) dan kanker serviks pada wanita dewasa (sekitar 9.6%) di Indonesia. Dengan adanya vaksin baru ini, diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir dan takut lagi. Terlebih, vaksin ini diberikan dalam bentuk ditetes untuk Vaksin RV dan disuntikkan untuk Vaksin HPV.
"Yang meninggal cukup lumayan tinggi ya lumayan cukup tinggi angka serviks itu dia hampir 6% meninggal karena kanker serviks itu sendiri," lanjutnya.
Asep menambahkan, kalau dilakukan vaksinasi anti kanker serviks secara mandiri biayanya cukup mahal, tentunya ini vaksi asi massal nanti harus disambut dengan gembira (oleh) masyarakat, apalagi penyakit-penyakit yang selama ini menyebabkan kematian, terutama pada perempuan kanker serviks bisa dicegah dengan sedini mungkin,"
"Dengan dilakukan penyuntikan pada anak usia kelas 5 dan kelas 6 anak perempuan ya, HPV," tandasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait