Selain itu, Aah menerangkan, pihaknya telah melakukan inventarisasi sumber-sumber air bersih di berbagai lokasi, serta melakukan assesment terhadap kelayakan sumber air tersebut.
Hasil inventarisasi dan assessment tadi, akan diusulkan kepada pimpinan daerah untuk dimasukkan dalam pergeseran anggaran APBD perubahan atau anggaran murni tahun 2024.
"Sehingga tahun depan apa yang terjadi sekarang itu bisa terantisipasi, dan tidak terjadi lagi, dan itu nanti bersama-sama dengan dinas teknis," ungkapnya.
Meski terbatas dalam hal armada, Aah mengungkapkan bahwa pihaknya telah berhasil mendistribusikan 1.175.000 liter air bersih di Kabupaten Garut selama 28 hari terakhir.
Meskipun demikian, kata Aah, kecenderungan kebutuhan air bersih bagi masyarakat masih meningkat, dan terdapat beberapa wilayah yang mengusulkan untuk suplai tambahan.
Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan pipanisasi di 11 lokasi di tiga kecamatan, yakni Kadungora, Limbangan, dan Cikelet. Ia menegaskan bahwa pendistribusian air bersih di wilayah terdampak kekeringan masih terus berlangsung.
"Untuk suplai air bersih ada penambahan tapi kita tidak menambah kecamatan dalam rangka tanggap darurat, tapi tetap hanya suplai air bersih saja kita lakukan selama anggaran masih memenuhi," tandasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait