Upaya Dinas Pertanian Garut Antisipasi Hadapi Musim El Nino

Hendrik Prima
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, saat menjelaskan terkait dampak dan upaya musim El Nino. Foto iNewsGarut.id/Hendrik Prima.

"Ya kami mencoba mengatasinya dengan membuat sumber mata air seperti sumur dangkal atau dalam, dan juga embung (penampungan air), mungkin saat ini sedang dilakukan pembangunan di wilayah Cikajang,"kata Haeruman.

Bagi yang memang terkena dampak tersebut, jelas Haeruman, ada Asuransi Usaha Tani Pertanian atau disingkat AUTP, "Nah AUTP ini salah satu upaya untuk petani yang terdampak kekeringan,"ujarnya.

Data sementara per 31 Oktober 2023 lahan pertanian yang terdampak kekeringan , Haeruman menyebut untuk kategori  sawah kekeringan ringan itu ada 80 hektar, sedang ada 106 hektar, berat ada 148 hektar, dan fuso ada 144 hektar.

"Itu masih data sementara karena belum keseluruhan terverifikasi, kemungkinan akan bertambah, ini yang baru masuk dari 33 kecamatan,"sebutnya.

Diketahui musim El Nino ini diprediksi akan berakhir pada bulan Februari-Maret 2024. Sesuai prediksi BMKG, puncak dampak El Nino terjadi pada bulan September. Level El Nino moderat akan terus bertahan dan berakhir pada bulan Februari-Maret 2024.

Editor : ii Solihin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network