Sementara Poppy Dharsono, menyatakan keinginannya untuk mem-branding, meningkatkan kualitas, dan design produk kulit Garut. Diharapkan, dengan bimbingan yang tepat, produk kulit Garut bisa bersaing di pasar global.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya ingin menaikan kelas dari produk kulit di Kabupaten Garut, sehingga bisa bersaing dengan produk-produk kulit di dunia. Guna mewujudkan hal tersebut, menurutnya diperlukan pengawalan dari mulai hulu sampai hilirnya.
"Dari mulai penyamakannya, kemudian tasnya tadi detail, kalau garmen mulai cuting-nya, warnanya, terus kemudian bagaimana teknik potong, teknik menjahitnya, itu semua harus detail," papar Poppy.
Ia meyakini jika produk kulit dari Kabupaten Garut akan bisa untuk ekspor jika diberikan bimbingan, karena dasarnya produk kulit dari Garut sudah 100 tahun lamanya. Sehingga potensinya mudah untuk ditingkatkan, asalkan setiap pihak yang ikut terlibat dalam peningkatan kualitas industri kulit Kabupaten Garut bisa serius untuk menjaga dan mengawalnya.
Keseriusan Poppy dalam pengembangan industri kulit di Kabupaten Garut, juga dibuktikan dengan hadirnya Piazza Firenze, sebagai tempat untuk menampilkan produk-produk kulit dengan kualitas tinggi.
"Karena nanti yang bagus-bagus yang primer nanti ke sana, primer (atau berkualitas), supaya orang ke sini supaya ada ini (pilihan)," ucapnya.
Selain itu, Poppy menjelaskan jika kedatangan Paolo Pinto ke Kabupaten Garut akan melakukan survei industri kulit yang ada di Kabupaten Garut, di mana hasil survei tersebut akan dilaporkan ke pemerintah Itali, sehingga tahun depan pemerintah Itali diharapkan bisa mendatangkan tenaga ahlinya ke Kabupaten Garut.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait