Kepala DP2KBP3A Garut, Yayan, menuturkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Garut melalui berbagai inovasi yang dikembangkan dalam upaya percepatan penurunan stunting. Mulai dari menggagas gerakan TOS Stunting (Temukan, Obati dan Sayangi Balita Stunting), kemudian memperkuat kolaborasi pentahelix antara akademisi, swasta, komunitas, pemerintahan dan media. Bergerak bersama untuk mencari, kemudian melakukan intervensi sensitif dan spesifik pada balita stunting.
"Inovasi dikembangkan untuk penurunan stunting ini, dengan langkah preventif seperti gerakan -gerakan kongkrit cepat dan tepat mengintervensi balita stunting dimulai dari bawah,"ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, yang turut hadir mendampingi rombongan Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, menilai Garut sangat baik mengoptimalkan inovasi serta dukungan anggaran Biaya Operasional Keluarga Berencana (BOKB) yang digelontorkan pusat.
“BKKBN Pusat sudah mendukung penganggaran percepatan penurunan stunting melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) baik fisik maupun Biaya Operasional Keluarga Berencana (BOKB). Capaian realisasi DAK di Kabupaten Garut dinilai sangat baik terutama untuk percepatan penurunan stunting,”bebernya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait