Dinkes Garut juga melakukan penyelidikan Epidemiologi pada setiap temuan kasus langsung ke lokasi rumah pasien DBD, serta menyediakan Bahan Medis Habis Pakai (BHMP) Rapid Test (tes cepat) sebagai diagnostik cepat, yaitu RDT DBD Combo di seluruh Fasyankes.
Leli menambahkan, pihaknya terus memantau seluruh rumah sakit, Puskesmas, hingga klinik swasta, untuk melaporkan kurang dari 24 jam setiap penemuan suspek dan konfirmasi positif DBD ke dinas kesehatan. Selain itu, pihaknya juga mengedukasi masyarakat secara masif tentang tanda bahaya penyakit DBD agar segera melaporkan atau mengakses fasyankes.
"Kami juga mengingatkan kembali masyarakat dengan edukasi secara masif tentang tanda bahaya (atau) warning sign penyakit DBD seperti muntah terus menerus, nyeri tekan pada perut, mimisan, perdarahan gusi dan kulit, serta demam tinggi untuk segera melaporkan atau mengakses fasyankes," tandasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait