"Saya adalah kreator yang senantiasa realistis dalam menentukan sikap apalagi saya terlahir bukan dari kalangan ningrat atau keturunan berdarah biru, namun demikian langkah dan sikap saya akan senantiasa bersandar pada hitung hitungan survei dan lainnya,"tuturnya.
"Intinya saya menunggu permodelan rekrutmen parpol parpol di Garut yang berani melakukan penjaringan Bakal Calon secara terbuka dengan pendekatan panel atau uji kelayakan kemampuan intelektual secara objektif, sehingga menghasilkan calon pemimpin yang benar-benar layak dan berkualitas,"imbuhnya.
Ia menambahkan sejauh ini belum melihat ada tanda-tanda rekrutmen parpol yang sejalan dengan semangat milenial yaitu melalui cara dan proses bukan berpatokan pada usia apalagi dengan melihat banyak uang atau memiliki modal besar.
"Makanya saya masih menunggu adakah parpol yang memberikan ruang kepada milenial dengan pendekatan rekrutmen yang seperti saya gambarkan karena jujur saya muncul di bursa Pilkada ini ingin ada kemajuan demokrasi yang bener-bener,"paparnya.
"Pokoknya saya ingin di uji terlebih dahulu dalam kemampuan dan berbagai hal yang standarnya jelas dan tegas untuk berkompetisi di Pilkada ini,"tegasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait