Di tempat terpisah, seorang pedagang minyak goreng curah di Pasar Guntur, Koh Liem (63), mengaku stok di kiosnya masih terbilang aman. “Pasokan ke tempat saya aman-aman saja,” tutur Liem.
Namun, tambah Liem, kenaikan harga yang berlaku untuk minyak goreng curah saat ini sangat ekstrem. Menurutnya, harga minyak goreng curah yang berlaku tersebut mengikuti harga minyak goreng internasional.
“Harganya berubah-ubah, mengikuti harga minyak goreng internasional. Kenaikan akhir-akhir ini memang yang paling ekstrem,” katanya.
Dia menyebut kenaikan harga minyak curah telah terjadi sejak pertengahan 2021 lalu, yakni berawal pada awal Juni 2021. “Naik sebesar Rp2.000 per Kg itu sudah cukup lumayan tinggi. Biasanya naik paling Rp500, lalu turun lagi karena persoalan stok yang terbatas. Jika stok normal, harga ikut normal. Sekarang tidak begitu,” ujarnya.
Sementara itu, kelangkaan minyak goreng juga terjadi di sejumlah minimarket. Pada beberapa minimarket, warga harus mengantre untuk mendapatkan minyak kemasan harga murah.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait