GARUT, iNewsGarut.id – Solihin (50) yang viral di media beberapa hari ini karena mengaku tidak bisa tidur selama 4 tahun ternyata ayaha dari korban pembunuhan tahun 2023 lalu. Dan saat ini kasus tersebut sudah berada di meja persidangan.
Sebagaimana diberitakan di beberapa media, bahwa Solihin (50) mengaku sejak tahun 2020 sampai sekarang menderita penyakit yang tidak biasa yaitu tidak bisa tidur. Hal itu pun mendapatkan perhatian dari Anggota DPRD Jabar Enjang Tedi, yang pada hari Sabtu 1 Juni 2024 bersama tim KPAID Tasikmalaya menengok Solihin di kampung Cijeler Kidul, Desa/Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat.
Anggota DPRD Jabar Enjang Tedi awalnya mendapatkan info pemberitaan media bahwa ada pria di Garut yang sudah tidak bisa tidur selama 4 tahun.
"Nah ternyata setelah ditelusuri 5 hari lalu.Saya dapat informasi bahwa Pak Solihin ini orang tua korban pembunuhan setahun lalu, orang tuanya almarhum ananda Agum gumelar. Kemudian setelah itu Saya menengok ke rumah Pak Solihin,"ungkapnya.
Setelah mengunjunginya, Enjang melihat proses assesmen ketika anaknya menjadi korban pembunuhan itu tidak tuntas, tidak menyentuh ke keluarganya.
Menurutnya saat itu, Enjang sebenarnya merekomendasikan bahwa sesuai perda nomor 3 tahun 2021 tentang perlindungan anak. Yakni anak korban pembunuhan itu harus dilakukan rehabilitasi, rehabilitasi fisik, psikis, sosial.
"Nah, salah satu rehabilitas sosial yang harus dilakukan itu adalah rehabilitasi terhadap orang tua korban selain lingkungannya. Peristiwa yang menimpa anaknya itu ternyata berdampak psikis ke orang tuanya. Ayahanda korban 4 mengalami sakit medis tidak bisa tidur,"ujarnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait