"Waktu itu kan kita tidak mengetahui sudah mendapatkan informasi terkait dengan Itu baru diketahui oleh teman teman media ketika di proses persidangan yang awalnya kemudian orang itu menyangka tidak ada hubungan apapun dengan peristiwa itu,"tambah Enjang.
Enjang menganggap antara kasus pembunuhan dengan pria tidak bisa tidur selama 4 tahun adalah kasus berbeda, ternyata, imbuhnya, ada hubungannya jadi satu rangkaian.
"Harusnya Pak Solihin mendapatkan perhatian lebih tidak hanya dari sisi medis, karena kalau dari sisi medis dan dapat info bahwa sebenarnya mendapatkan perawatan rujukan dari Puskesmas, Tapi sebenarnya ada hal lain yang perlu mendapatkan perhatian itu adalah rehabilitasi psikisnya,"imbuhnya.
Menurut Enjang Pemda Garut dalam hal ini Dinas KB P2TP2A harus mendampingi kasus ini, serta mendampingi keluarga korban.
"Orang tua korban sekali kayak gini, kan rumah sebelah Pak solihin itu kan rumahnya saksi yang ditinggali Epul, ketika kami lewat melihat ada kerusakan, ternyata itu kan dirusak oleh berdasarkan pengakuan Pak solihin itu dirusak olehnya. Ya ketika emosinya memuncak yang tidak ada lagi pelampiasan kecuali barang barang terdekat,"kata Enjang.
Anggota DPRD Jabar Enjang Tedi dalam setiap kesempatannya selalu menekankan kepada Pemerintah Kabupaten Garut untuk membentuk KPAID Garut.
"Makanya Saya dulu sering kali menyebut bahwa kenapa perlu dibentuk KPAID Kabupaten Garut karena jika ada KPAI daerah sebenarnya proses rehabilitasi itu bisa dibantu oleh KPAI setempat. Maka oleh karena itu sebenarnya Saya merekomendasikan agar PJ Bupati Garut itu bisa segera membentuk atau melakukan pembentukan KPAID,"cetusnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait