"Karena kalau langkanya terlalu banyak, ini akan menyebabkan kondisi yang keos (kacau) di pasar. Oleh karena itu, mudah-mudahan langkah pemerintah melalui Kemendagri secepatnya bisa dilakukan," ucapnya.
Terkait persediaan minyak goreng kemasan, Gania menjelaskan, bahwa melalui APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) sebetulnya Kemendagri telah menginstruksikan agar suplainya cepat dilakukan dan distribusinya dipercepat.
"Karena memang sementara ini supplier besar itu dijual melalui swalayan ke tingkat kecamatan. Kalau sampai hari ini masih terjadi kegiatan antrean yang panjang itu sangat wajar sekali karena memang tidak setiap saat kondisi minyak goreng kemasan itu ada di setiap swalayan.
Bergilir gitu ya, jadi kalau ada hampir 275 pasar swalayan yang ada di Kabupaten Garut sampai ke Cisewu, itu belum tentu di Cisewu hari ini ada,” pungkas Gania.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait