Antisifasi Rawan Pangan, Anggota DPRD Jabar : Maksimalkan Peran BUMD

Hendrik Prima
Anggota DPRD Jabar Deden Galih sosialisasi Perda pada masyarakat. Foto istimewa.

GARUT, iNewsGarut.id – Pangan saat ini menjadi persoalan serius dengan kondisi faktual harga beras antisifasi rawan pangan.

Bahkan disejumlah daerah seperti Kabupaten Garut, untuk mencegah dampak tersebut, operasi pasar terus dilakukan.

Langkah antisipasi harus bersifat continue solusinya dengan melibatkan dunia usaha. Bagi Pemerintah Provinsi Jabar langkah itu bisa dengan cara memaksimalkan peran BUMD, dimana core bisnis untuk mengelola pangan terutama dari bahan komoditas pertanian itu ada yaitu PT Jabar Agro.

Hal ini, diungkapkan Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar Dapil 14 Kabupaten Garut, Deden Galih, dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.

Menurut Deden, optimalisasi peran dunia usaha dalam mengatur kemandirian pangan, secara gamblang diatur dalam Perda Nomor 4 Tahun 2012, 

Perda tersebut, diterbitkan dengan salah satu sasarannya untuk mewujudkan stabilitas pembangunan ekonomi melalui dukungan keamanan pangan dari hulu hingga hilir.

"sehubungan dengan sasaran itu diperlukan partisipasi semua pihak termasuk masyarakat serta dunia usaha untuk mewujudkan kemandirian pangan", jelas Deden

Editor : ii Solihin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network