Desrina mengungkapkan alasan dipilihnya Kabupaten Garut sebagai lokasi linking and learning, karena Garut merupakan daerah yang paling progresif dalam mengimplementasikan PKRS, yang dipadukan dengan komitmen kuat dari pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan.
Selain itu, menurutnya, anak-anak muda yang tergabung dalam program Power to You(th) di Kabupaten Garut sudah terinstitusionalisasi, dan mampu mendapatkan dana desa dari pemerintah serta berjejaring dengan organisasi kepemudaan di level kabupaten, sehingga Garut menjadi tempat ideal bagi para delegasi untuk belajar mengenai implementasi Power to You(th) di Indonesia.
"Sekarang mereka istilahnya sedang field visit ke sini, jadi nanti menjadikan pembelajaran apa saja yang bisa diambil untuk diadaptasi atau diadopsi di negara masing-masing," ucapnya.
Implementasi PKRS di Kabupaten Garut Mendapatkan Apresiasi dari Para Delegasi
Dengan berbagai kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemkab Garut, serta progresifnya implementasi PKRS di Kabupaten Garut, mendapat apresiasi beragam dari para delegasi, salah satunya Sintanyehu Abebe Woldie, perwakilan dari Amref Health Africa Ethiopia, mengaku terkesan dengan bagaimana PKRS diimplementasikan di Kabupaten Garut.
"So, we would be very happy to visit Indonesia and Garut again, especially with very many delegation, so that we can explore further, and detail and learn the details to scale up comprehensive sexuality education in our country, (Jadi, kami akan sangat senang untuk mengunjungi Indonesia dan Garut lagi, apalagi dengan delegasi yang sangat banyak, sehingga kita bisa mengeksplorasi lebih jauh, dan mempelajari detailnya untuk meningkatkan pendidikan seksualitas yang komprehensif di negara kita)," katanya.
Sintanyehu mengatakan bahwa dirinya mempelajari banyak hal terkait PKRS atau Comprehensive Sexuality Education (CSE) yang diimplementasikan di Kabupaten Garut.
Baginya, sebut Sintanyehu, negaranya dengan Indonesia memiliki banyak persamaan, salah satunya yaitu kedua negara merupakan negara yang religius, dan menurutnya Indonesia khususnya Kabupaten Garut dapat mengimplementasikan PKRS berkat adanya komitmen dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan yang lainnya.
Ia juga mengaku senang bisa berada di Kabupaten Garut, dan dirinya pun berterima kasih atas sambutan hangat dari masyarakat Garut, karena ketika berkunjung ke Garut Ia merasa seperti di rumah sendiri.
"We feel home, we enjoyed all the food, and in general Garut is very beautiful city, the people, the geography, the environment is very green, very clean. So we are so much happy to be here, and we really appreciate how the people hosted us here, (Kami merasa seperti di rumah sendiri, kami menikmati semua makanan, dan secara umum Garut adalah kota yang sangat indah, masyarakatnya, geografinya, lingkungannya sangat hijau, sangat bersih. Jadi kami sangat senang berada di sini, dan kami sangat menghargai cara orang-orang menerima kami di sini)," imbuh Sintanyehu.
Sambutan hangat PKRS di Kabupaten Garut juga disampaikan oleh Muluken Dessalegn Muluneh dari Ethiopia dan Ruth Wangechi Warutere dari Kenya, yang memandang belajar banyak hal terkait implementasi PKRS di Kabupaten Garut.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait