Garut Jadi Sorotan Internasional Kedatangan 16 Delegasi Ethiopia Dari 5 Negara

Hendrik Prima
Diskusi interaktif dan rapat antara delegasi Ethiopia dengan pemangku kepentingan Pemerintah Kabupaten Garut terkait implementasi PKRS di Kabupaten Garut. Foto istimewa.

Anisa mengakui bahwa program ini telah membantunya memahami pentingnya menjaga diri dan mengelola emosi.

"Ternyata setelah saya terjun ke dunia PKRS, setelah saya belajar PKRS ini ternyata PKRS itu justru mengajarkan kita tentang bagaimana cara kita untuk menjaga diri, bagaimana cara kita untuk mengelola emosi, dan bagaimana cara kita untuk berhubungan dengan orang lain," ucapnya.

Anisa merasakan banyak manfaat dengan adanya pembelajaran PKRS. Ia menyarankan agar program tersebut diajarkan kepada seluruh siswa, karena pengajaran terkait dengan PKRS ini betul-betul dibutuhkan oleh para anak-anak hingga remaja di sekolah.

"Saya bisa mengerti tentang diri saya sendiri dan tentang orang lain. Dan yang pada awalnya saya merasa tabu belajar tentang diri saya sendiri, saya akhirnya merasa bahwa ini itu tidak tabu tapi justru harus dipelajari oleh kita sendiri untuk belajar bagaimana cara menjaga diri kita sendiri," tandasnya.

Pemkab Garut Mendorong Terus dalam mengimplementasikan PKRS

Dipilihnya Kabupaten Garut sebagai linking and learning para delegasi mendapat sambutan positif dari Sekda Kabupaten Garut, Nurdin Yana. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas apresiasi yang diberikan kepada Kabupaten Garut. Menurutnya, kesuksesan PKRS tidak lepas dari dukungan regulasi seperti Perda Nomor 13 Tahun 2016 dan Keputusan Bupati Garut Nomor 100.3.3.2/ΚΕΡ 1209-DISDIK/2023 tentang Pembentukan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Satuan Pendidikan.

"Semua langkah-langkah itu insya Allah punya dasar yang jelas regulasi yang melandasinya, sehingga ketika menggelontorkan anggaran untuk menopang terkait program dan kegiatan, maka insya Allah kita akan legal," tutur Nurdin.

Ia juga bersyukur para peserta bisa datang ke lokasi-lokasi piloting project dan juga berdiskusi dengan pihak terkait mengenai implementasi PKRS, sehingga bisa melihat langsung di lapangan bagaimana implementasi PKRS dilakukan di Kabupaten Garut.

"Tinggal nanti kalau ada titik-titik lemah yang didapat, tolong informasikan ke kami untuk mengholistikan upaya-upaya kami dalam kerangka me-recovery semua persoalan-persoalan yang terkait dengan reproduksi sehat baik untuk anak maupun remaja plus perempuan," ucapnya.

Beragam pandangan positif yang hadir dari berbagai pihak, sudah barang tentu PKRS menjadi sebuah solusi dalam rangka melakukan pencegahan perkawinan anak, praktik berbahaya, serta kekerasan berbasis gender dan seksual (KBGS) serta kehamilan yang tidak diinginkan. 

Dengan berbagai apresiasi yang diterima, implementasi PKRS di Kabupaten Garut diharapkan menjadi model bagi negara-negara lain dalam upaya mencegah perkawinan anak, kekerasan berbasis gender, dan kehamilan yang tidak diinginkan.

Editor : ii Solihin

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network