"Sehingga hari ini dalam agenda simulasi ini kita juga bekerja sama dengan Kominfo untuk disiarkan secara live, Alhamdulilah saya pantau juga di live itu mayoritas yang menyaksikan adalah teman-teman KPPS yang nanti akan bertugas," tandasnya.
Kepala Bakesbangool Garut, Nurrodhin, menekankan pentingnya simulasi ini sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kendala saat Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang. Melalui simulasi ini, imbuhnya, dapat diketahui situasi saat pemungutan suara dan hal-hal yang perlu diperhatikan, termasuk mengukur sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat pada saat pemungutan suara.
"Alhamdulillah hari ini kita lihat antrian masyarakat cukup banyak cukup panjang, artinya menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk mengikuti penyelenggaraan Pilkada ini sudah sangat luar biasa, kemudian kepada KPU melalui PPK, PPS, dan KPPS agar memperhatikan apa yang perlu kita evaluasi dari penyelenggaraan ini, sehingga penyelenggaraan ini bisa berjalan dengan baik, aman, dan lancar," ujar Nurrodhin.
Ia juga menyoroti pentingnya perbaikan teknis, seperti penggunaan stempel untuk penulisan identitas TPS pada surat suara, meskipun tanda tangan Ketua KPPS harus tetap dilakukan secara langsung.
"Kecuali yang diwajibkan itu adalah tanda tangan ketua KPPS itu harus basah, ini yang harus diperbaiki, yang kedua tadi pada saat memasukkan surat suara ke kotak suara juga harus diperhatikan, jangan sampai ada tertukar, merah ke kota merah, biru ke kotak biru, insya Allah yang lainnya sudah bisa lancar," ucapnya.
Simulasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada, demi menjamin proses demokrasi yang tertib dan sukses di Kabupaten Garut.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait