Dalam menyikapi fenomena saat ini baik itu di dunia nyata maupun media sosial, Gus Nadir menyatakan tidak akan terlepas dari peran serta para ulama,"Makanya Saya datang ke Garut ini menemui PCNU, dan sebelum ceramah Saya minta doa kepada rois Syuriah."Saya sebelum kegiatan ini meminta doa kepada rois Syuriah, Karena apa ?, Kita tidak bisa terlepas dari doa-doa para ulama. Jadi Saya datang ke Garut ini meski profesor tapi Saya datang sebagai santri meminta barokah rois Syuriah disini. Nah mudah -mudahan dengan dialog seperti ini mulai terpikir oleh PCNU bagaimana mencari solusi permasalahan sosial yang kerap terjadi di masyarakat,"bebernya.
Kenapa memilih Garut, Gus Nadir menyatakan karena memang Garut ini spesial. "Garut ini spesial, karena jarak dengan Jakarta dekat, kemudian sejarah nya panjang. Saya ingin datang dan menyapa, juga ingin membuktikan ternyata Garut baik-baik saja kok, tidak seperti yang dibilang orang intoleran lah, atau apalah?, ternyata masyarakat Garut bisa menerima pemikiran -pemikiran yang Saya sampaikan. Buktinya dialog -dialog tadi interaktif, dan Saya melihat antusias yang hadir sangat luar biasa diluar ekspektasi,"tandasnya.
Gus Nadir mengaku kedatangan ke Kabupaten Garut merasa seperti botol ketemu sama tutupnya,"Ya sambutan hangat para majelis ta'lim juga PCNU Garut sangat luar biasa, Saya meras cocok seperti botol ketemu sama tutupnya,"pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait